DIALOG ISLAM VS KRISTEN PART 6
KH. BAHAUDIN MUDHARI VS ANTONIUS WIDHURY
THEMA: AL-QURAN DAN BIBLE
BM: Pembicaraan kita yang berkenaan dengan dosa waris, saya rasa telah cukup.
AW: Sudah cukup jelas uraian bapak pada pertemuan
yang terdahulu. Dan saya telah mencocokkan ayat-ayat Al-Qur'an yang disebutkan
bapak kemarin malam lalu dengan kitab terjemahan Al-Qur'an bahasa Indonesia
kepunyaan saya, semuanya cocok baik tentang surat-suratnya maupun ayat-ayatnya.
Semua yang Bapak sebutkan cocok dan tepat serta kami pikir-pikir di rumah
tentang ayat Bibel dan Al-Qur'an yang bapak tunjukkan ayat-ayatnya ternyata dosa
waris dan oper pahala dan oper dosa itu tidak mungkin ada malah tidak masuk di
akal.
BM: Syukur kalau saudara telah mengakuinya,
sekarang kita bicarakan soal-soal lainnya, dan saya serahkan kepada saudara saja
mengenai acaranya. Terserah saudara soal yang akan diajukan.
AW: Baiklah kami mulai; kami pernah membaca
ayat-ayat Al-Qur'an yang tampaknya pada kami ada juga perselisihan antara satu
ayat dengan ayat lainnya, sehinga menimbulkan keragu-raguan; apakah mungkin Nabi
Muhammad sendiri yang keliru menyampaikan wahyu dari Allah. Kalau betul beliau
seorang Nabi, tentu tidak mungkin beliau salah menerimanya atau menyampaikannya,
ataukah memang ayat-ayat Al-Qur'an nya yang berselisihan.
BM: Baiklah saudara terangkan saja ayat-ayat
Al-Qur'an yang saudara maksudkan itu.
AW: Kami telah membaca ayat-ayat Al-Qur'an
mengenai asal kejadian manusia dalam kitab terjemahan Al-Qur'an bahasa
Indonesia, dalam sebuah surat yang nampaknya antara satu ayat dengan ayat yang
lain ada berselisihan sehingga timbul dalam pikiran saya bukan Bibel saja yang
berselisih ayat-ayatnya, tetapi kitab Al-Qur'an demikian juga.
BM: Silahkan saudara sebutkan ayat-ayat Al-Qur'an
yang akan ditanyakan, Insya Allah yang diragukan oleh saudara itu akan
terhapus.
AW: Baiklah, Saya mencatat ayat-ayatnya, saya
akan baca. Dikitab Al-Qur'an:
1. Surat
Ar-Rahman ayat 14 menyebutkan bahwa Allah menjadikan manusia berasal dari tanah
yang dibakar.
2. Di
surat Al Hijr ayat 28 menyebutkan: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
Malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam)
dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)."
3. Disurat
As Sajadah ayat 7 menyebutkan: "dan Tuhan menciptakan manusia dari
Tanah."
4. Di
Surat Ash Shafaat ayat 11 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku (Allah) menciptakan
manusia berasal dari tanah liat."
5. Disurat
Ali Imran ayat 59 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia daripada
tanah."
Lima ayat
yang saya sebutkan ini antara satu dengan ayat yang lain terdapat perselisihan.
Cobalah kita teliti. Di ayat ketiga menyebutkan dari "tanah,"di ayat ke empat
menyebutkan daripada "tanah liat." Di ayat kelima menyebutkan dari pada "tanah."
Bukankah ayat-ayat Al-Qur'an nyata-nyata berselisihan antara yang satu dengan
yang lain.
BM: Ya, nampaknya memang demikian. Saya tidak
akan mengecewakan saudara. Teruskan pertanyaan saudara.
AW: Kami ingin bertanya; yang manakah yang benar
tentang asal kejadian manusia itu. Apakah dari tanah yang dibakar, apakah dari
tanah kering dan lumpur, atau dari pada tanah biasa, atau dari tanah liatkah?.
Jadi menurut pendapat saya, ayat-ayat Al-Qur'an terdapat perselisihan antara
satu ayat dengan ayat yang lain. Bukan ayat-ayat Injil atau di Bibel saja
terdapat perselisihan. Kiranya Bapak bisa menerangkan dengan jelas dan
tepat.
BM: Di kitab Al-Qur'an ada menyebutkan bahwa asal
kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Agar diketahui juga oleh
saudara-saudara yang hadir disini, saya sebutkan susunan ayat-ayatnya satu demi
satu, sebagaimana yang saudara bacakan artinya tadi.
1. Di
Surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia seperti tembikar,
(tanah yang dibakar)." Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini
ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau
Oksigen.
2. Di ayat
itu disebutkan juga kata "Fakhkhar," yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau
Carbonium.
3. Di
surat Al Hijr, ayat 28: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat;
sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah
kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)." . Di ayat ini. Tersebut juga
"shal-shal," telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut
ialah "Zat Lemas" atau Nitrogenium.
4. Di
surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada
'tanah'." Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat
air" atau Hidrogenium.
5. Di
Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari
pada Tanah Liat." Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini
ialah "Zat besi" atau ferrum.
6. Di
Surat Ali Imran ayat 59: "Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah kemudian Allah
berfirman kepadanya 'jadilah engkau,' lalu berbentuk manusia." Yang dimaksud
dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang
terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis."
7. Di
surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu
Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)."
Ketujuh
ayat Al-Qur'an yang saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses
kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya
sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan
pada ayat yang keenam tentang kata "turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang
terdapat didalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru
terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium
(zat arang) dengan "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in"
yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air). Jelasnya
adalah persenyawaan antara: Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar
Rahman ayat 14. Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman
ayat 14. Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28. Thien
(Hidrogenium = Zat Air) dalam surat As Sajadah, ayat 7. Kemudian bersenyawa
dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan Mangaan, yang disebut
"laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses
persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang
disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu
diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah "Zat Kalium," yang
banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat Kalium
ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati,
yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya "Proteinisasi,"
menjelmakan "proses penggantian" yang disebut "Substitusi." Setelah selesai
mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron cosmic yang
mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab ujud" atau Causa
Formatis. Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk
merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic
dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar
(jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan
seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang
pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang
rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba
rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika. Cukup jelas
tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang saudara sangka berselisih antara satu ayat
dengan ayat yang lain dalam hal kejadian manusia (Adam), pada hakikatnya
bukanlah berselisih, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani
Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia.
Apakah belum jelas penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an yang saya sampaikan pada
saudara? Kalau ada waktu saya akan terangkan juga proses asal kejadian tubuh
rohani dari segi ilmu metafisika.
AW: Sangat jelas, malah betul-betul ilmiah dan
saya tidak mengira sekali bahwa ayat-ayat Al-Qur'an itu mengandung ilmu
pengetahuan yang tinggi. Mengenai kesanggupan bapak yang akan menerangkan atau
menguraikan proses asal kejadian tubuh rohani manusia itu, betul-betul menarik.
Tetapi saya mohon diberi waktu yang khusus.
BM: Baiklah sekarang kita lanjutkan: Tentunya
saudara pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Beliau tidak tahu tulis baca,
tidak pernah belajar ilmu kepada siapapun, tidak pernah berguru dan belum pernah
sama sekali bergaul dengan orang pandai.
AW: Ya, saya pernah membaca biografi Nabi
Muhammad. Nah, kalau Nabi Muhammad seorang yang buta huruf, tidak pernah belajar
ilmu, maka dari siapakah atau dari manakah beliau mengetahui tentang kejadian
manusia secara ilmiah yang pada zaman ini dibenarkan oleh ilmu pengetahuan. Nabi
Muhammad SAW menerangkan tentang asal kejadian manusia dari segi ilmu urai
(Anatomi), Ilmu Kimia, Ilmu hayat (biologi), dan dari segi ilmu alam sampai
kepada rohaniahnya.
BM: Maka dari manakah beliau belajar ilmu urai,
kepada siapakah beliau belajar ilmu kimia, ilmu hayat, ilmu alam dan soal-soal
kerohanian, kalau bukan wahyu dari tuhan Allah SWT. Dan tidak mungkin beliau
menerima wahyu dari Allah sekiranya beliau bukan seorang Nabi dan
Rasul.
AW: Tetapi ada juga orang yang tidak pernah
belajar dan bersekolah, buta huruf, tetapi menjadi orang-orang
besar.
BM: Coba saudara sebutkan nama-nama orang yang
tidak pernah belajar (buta huruf), lalu mengaku jadi Nabi dan menerima wahyu,
dan berhasil membentuk suatu masyarakat dan negara yang mengagumkan para ahli
sejarah dan mempunyai pengikut beratus juta manusia setiap masa dan zaman.
Sebutkan nama orang yang saudara maksudkan itu.
AW: Ya, tidak ada.
BM: Memang tidak ada, baiklah saya tanyakan,
kalau saudara berpegang dengan keterangan saudara bahwa Nabi Muhammad itu bukan
Nabi dan Rasul, karena ada juga orang yang buta huruf menjadi orang besar, maka
kalau Yesus itu anak Tuhan, karena dapat menyembuhkan penyakit kusta,
menghidupkan orang mati, dilahirkan tanpa Ayah dan dipenuhi juga dengan ruhul
kudus, maka selain Yesus terdapat juga orang lahir tanpa Bapak, dapat
menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati sebagaimana tersebut dalam
kitab Injil. Kisah Rasul pasal 6 ayat 5, pasal 5 ayat 31; Kitab Raja-raja kedua
pasal 13 ayat 21; Matius pasal 5 ayat 9; Kitab Raja-raja kedua pasal 5 ayat 10
mengapa mereka itu tidak Tuhan juga, mengapa kepada Nabi Muhammad saudara
berkeberatan untuk mengakui beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul, sedangkan
kepada Yesus saudara tidak Berkeberatan mengakuinya sebagai Tuhan, padahal
kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh Yesus, orang lain dapat juga
melakukannya.
AW: Baiklah kalau begitu.
BM: Baik yang bagaimana yang saudara
maksudkan.
AW: Keterangan-keterangan bapak adalah baik dan
memuaskan saya dan saya diberi waktu untuk menentukan keputusan saya sampai
besok malam atau malam pertemuan berikutnya.
BM: Baiklah saya serahkan sepenuhnya atas
pertimbangan saudara, Kami tidak berhak memaksa saudara, atau mempengaruhi
saudara. Kita hanya bermusyawarah dan bersoal jawab tentang hasilnya terserah
atas pertimbangan masing-masing.
AW: Baiklah kita lanjutkan Besok
Malam.
What are the best bonuses in casinos with slots? - Lo-Go
ReplyDeleteFind out which online kadangpintar casino ventureberg.com/ has the best slots to play and how to claim the best welcome bonuses! Learn gri-go.com how to https://deccasino.com/review/merit-casino/ claim the nba매니아 casino welcome bonus in