BIBLE DIDACHE MENUBUATKAN PROPHET MUHAMAMMAD PBUH
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
Segala puji bagi Allah
Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan alam
semesta. Shalawat dan salam kepada "Sang Penutup" para Nabi, keluarganya, dan
semua sahabatnya.
Injil-injil
Muqaddas menurut orang-orang Kristen ada empat, yaitu Injil
Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Pernah muncul sebuah Injil yang mereka
tolak, yaitu Injil Bamabas, karena di dalamnya disebutkan bahwa "Nabi Muhammad
adalah Rasulullah (utusan Tuhan)."
Sekarang muncul Injil baru,
serupa dan setua Injil Bamabas, yaitu INJIL
DIDACHE. Kami memandang perlu memunculkannya di
perpustakaanperpustakaan Islam, karena orang-orang Kristen telah memunculkannya
di perpustakaan-perpustakaan mereka. Mereka mengatakan, di akhir Injil ini
terdapat kekurangan -dan kekurangan itu disengaja- tepatnya pada pembicaraan Al-Masih Alaihissalam tentang "Nabi yang akan datang setelah
dirinya" untuk mendirikan Kerajaan Surga. Mereka menafsirkan bahwa Nabi yang
akan datang itu adalah AI-Masih Isa bin Maryam pada kedatangannya di akhir
zaman.
Siapa yang akan percaya bahwa Isa akan turun di akhir
zaman, sementara ia membaca di dalam Injil Yohanes, "Saya tidak akan
kekal di dunia, sedangkan mereka akan tetap ada di dunia. Saya akan datang
kepada Bapa, dan kalian tidak akan melihat saya."
Di dalam terjemahannya yang lain,
"Saya tidak ada lagi di dalam dunia, sedangkan mereka masih ada di dalam dunia." (Yohanes 17: 11)
"Saya pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat saya lagi." (Yohanes 16:10)
Di dalam terjemahannya yang lain,
"Saya tidak ada lagi di dalam dunia, sedangkan mereka masih ada di dalam dunia." (Yohanes 17: 11)
"Saya pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat saya lagi." (Yohanes 16:10)
Di dalam Taurat, Kerajaan Surga berdiri setelah kekuasaan
Kekaisaran Romawi di Tanah Palestina runtuh. Ia runtuh pada
Yaum ArRabb
(Hari Tuhan) di tangan kaum
muslimin pada zaman Umar bin AlKhathab Radhiyallahu Anhu pada Perang Armagedon yang dikenal juga dengan Perang
Yarmuk.
Nabi Isa Alaihissalam berpesan kepada orang-orang yang hendak berdoa untuk membaca, "Bapa
kami yang ada di surga. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu..."
Demikian di dalam INJIL DIDACHE.
"Wahai Bapa, Tuhan kami. Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu pada kami..." Demikian di dalam Injil
Barnabas.
"Bapa kami di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah
KerajaanMu ...." Demikian di dalam Injil Lukas.
"Bapa kami di surga. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah
KerajaanMu ...." Demikian di dalam Injil Matius.
Jadi, INJIL DIDACHE, Bamabas, Lukas, dan Matius sepakat bahwa Kerajaan Surga
datang setelah Nabi Isa Alaihissalam. Waktu kedatangannya pun
ditentukan, yaitu di akhir masa Kekaisaran Romawi. Kaum muslimin telah
meruntuhkan kekaisaran itu. Jadi, mengapa orang-orang Yahudi dan Kristen
beromong kosong dengan mengatakan bahwa Kerajaan Surga belum
datang?!
Hari
Tuhan
Di dalam Taurat Musa dan Kitab Nabi-nabi dijelaskan bahwa
Nabi yang ummi
(tidak bisa baca-tulis), yang
datang setelah Musa, akan melancarkan perang terhadap orang-orang Yahudi yang
mengingkarinya, dan membinasakan mereka pada hari-hari
pertama kemunculannya. AIMasih Isa Alaihissalam memerintahkan
para pengikutnya untuk berjagajaga dan bersiap-siap demi hari tersebut, supaya
mereka tidak binasa. la pun membuat peringatan agar mereka tidak melupakan hari
itu, yaitu dengan mengadakan perkumpulan secara teratur, sambil membawa roti dan
mengucapkan doa-doa bagi Tuhan, lalu memotong-motong dan membagi-bagikannya,
membawa anggur serta mengucapkan doa-doa bagi Tuhan, lalu membagi-bagikannya,
sebagaimana dilakukan para sufi muslim pada saat berkumpul untuk berzikir kepada
Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Doa-doa tersebut
menunjukkan bahwa AI-Masih adalah perantara untuk mengenalkan Kerajaan Tuhan,
bukan pemilik kerajaan itu.
Perhatikan perkataannya, "Ketika kalian berkumpul pada Hari
Tuhan," atau demi Hari Tuhan. (Hari Tuhan adalah kebinasaan orangorang Yahudi
yang mengingkari Nabi Muhammad ShaIlallahu
Alaihi wa
Sallam, bukan hari Sabtu ataupun hari Minggu - Penj.) Itu
dikarenakan hari Sabat adalah hari untuk berdoa, sehingga pada hari itu mereka
akan berkumpul, baik diperintahkan atau tidak, karena hari itu adalah hari
pertemuan kudus, hari doa bersama, dan Nabi Isa diutus tidak untuk membatalkan
hukum tersebut. Tapi, orang-orang Kristen beromong kosong dengan mengatakan
bahwa yang dimaksud dengan Hari Tuhan adalah hari Minggu. Bukti bahwa maksud
AI-Masih adalah berjaga-jaga dan bersiap-siap demi Hari Tuhan adalah ia berdalil
dengan nubuat Malakhi, yaitu nubuat tentang
Hari Tuhan di dalam Taurat.
Di antara penjelasan IsaAlaihissalam tentang Hari Tuhan
adalah, "Berjaga-jagalah demi hidup kamu. Janganlah kamu memadamkan
pelitapelita dan janganlah kamu melonggarkan ikat pinggang. Tetapi
bersiap-siaplah, karena kamu tidak mengetahui waktu tuhan kita datang." Ia
menasehati orang-orang Yahudi agar menerima Nabi selain dirinya. Alasannya, ia
mengatakan, "Karena kamu tidak tahu saat tuhan kita datang." Yang ia maksud
dengan tuhan kita (rabbuna) adalah tuan kita (sayyiduna), yaitu Nabi yang akan datang.
Jika yang ia maksud adalah dirinya sendiri, ia tentu akan mengatakan, "Waktu
saya datang."
Penjelasan AI-Masih yang lain, "Iman kamu pada setiap zaman
tidak akan berguna, jika pada waktu terakhir kamu tidak menjadi orang-orang yang
sempurna." Waktu terakhir adalah penghujung kenabian dan kerajaan Bani Israel, dan permulaan kenabian dan
kerajaan Bani Ismail, karena kedua hal itu; yaitu kenabian dan kerajaan, adalah
`berkat' bagi Nabi Ibrahim Alaihissalam, pertama bagi Ishaq, lalu bagi Ismail.
Penjelasan Al-Masih yang
lain, "Orang-orang yang sabar dalam keimanan, akan terbebas dari kutukan ini."
Kutukan adalah sifat khusus bagi Yahudi, sebagaimana terdapat dalam
Mazmur:119.
Penjelasan AI-Masih yang
lain, "Fada saat itu muncullah tanda-tanda kebenaran." Kebenaran adalah salah
satu gelar Nabi yang ummi yang akan datang ke dunia, yang disebut di dalam
Manuskrip Gua Qumran (Dead Sea Scrolls). Manuskrip ini menyebutkan tiga nubuat
tentang kebinasaan orangorang Yahudi yang mengingkari Nabi yang ummi itu pada
Hari Tuhan, pada hari-hari pertama kemunculannya, yaitu:
1. Nubuat terbukanya
langit.
2. Nubuat suara
sangkakala.
3. Nubuat bangkitnya
orang-orang mati.
Orang-orang Kristen
mengatakan, mereka tidak mengerti makna nubuat
terbukanya langit.
Mereka berdusta saat
mengatakan hal itu, karena
nubuat-nubuat tersebut terdapat di dalam Kitab Yesaya
untuk menunjukkan binasanya orang-orang Yahudi yang
mengingkari Nabi Muhammad pada Hari Tuhan. Mereka juga bingung dalam menafsirkan
kebebasan dari kutukan. Mereka mengatakan, yang terkutuk di atas salib adalah
AI-Masih. Perkataan itu salah, karena orang yang beriman kepada Nabi yang akan
datang itu tidak akan terkutuk, sedangkan orang yang tidak beriman kepadanya
akan terkutuk. Di dalam Zabur (Mazmur-Penj.) disebutkan, "Engkau
menghardik orang-orang yang sombong, yang terkutuk, yang menyimpang dari
wasiat-wasiat-Mu." (Mazmur, 119: 21) Hardikan itu hanya bagi orang yang tidak
beriman dan yang terkutuk. Kemudian, AIMasih Isa Alaihissalam mengatakan bahwa kebanyakan orang
Yahudi tidak bebas dari kutukan, karena kebanyakan dari mereka tidak beriman
kepada Nabi tersebut. Tetapi, sebagian akan beriman, dan mereka inilah
orangorang terpilih, sebagaimana dikatakan Zakaria, "Tuhanku akan datang, dan
semua orang kudus bersama-Mu." Maksudnya Nabi Tuhan akan datang, diiringi
orang-orang yang terpilih.
Al-Masih mengatakan, "Pada saat itu, alam memandang Tuhan
datang di atas awan-awan di langit," sebagaimana dikatakan Nabi Daniel di dalam
ayat: 7.
Kami akan menjelaskan nubuat-nubuat tersebut di dalam komentarkomentar terhadap teks INJIL DIDACHE, dan merujukkan masing-masing nubuat kepada asalnya di dalam
Taurat.
Pendeta Koptik yang telah menyunting
INJIL
DIDACHE, yang namanya tidak disebutkan, namun karyanya menunjukkan
bahwa ia memiliki pengetahuan yang luas, mengatakan sebagai berikut,
"Baris-baris terakhir DIDACHE di dalam Manuskrip Yerusalem tidak lengkap." Apa penyebab tidak
lengkapnya pasal nubuat Nabi yang
ditunggu-tunggu, padahal tujuan dakwah AI-Masih adalah memunculkan dan
menerangkan nubuat-nubuat itu, dan
untuk menunjukkan orang yang dimaksudkannya?! Mengapa ketidak
sempurnaan itu justru ada pada bagian
tersebut?!
Pendeta ini menjawab, "Kitab Al-Marasim Ar-Rasuliyah (Apostolic Constitutions) menyatakan bahwa bagian
yang hilang adalah: Pada saat itu, tuhan datang dan orang-orang kudus
bersama-nya, disertai gempa, di atas awan, dengan kekuatan malaikat-malaikatnya,
di atas singgasana kerajaannya ..." juga bagian-bagian lain yang senada dengan
hal itu.
Yang dimaksud dengan tuhan (ar-rabb) adalah tuan
(as-sayyid), yaitu Nabi yang ditunggu-tunggu, sedangkan orang-orang kudus
adalah pengikutnya yang terpilih. Gempa adalah kiasan bagi sengifiya peperangan
pada Hari Tuhan. Di atas awan adalah kiasan bagi keluhuran dan keagungan Nabi
itu, dan malaikat adalah kiasan bagi sahabat-sahabat dan
pengikut-pengikutnya.
Hal ini akan saya jelaskan lebih
lanjut.
Dari pembahasan kami tersebut jelas bahwa DIDACHE menunjukkan kedatangan Nabi Muhammad ShaIlallahu
Alaihi wa
Sallam dengan beberapa
alasan:
Pertama,
Taurat berbicara tentang Nabi yang akan muncul setelah Nabi Musa Alaihissalam di dalam Kitab
Ulangan: 18, yaitu: "Tuhan, Tuhanmu, akan membangkitkan seorang Nabi dari
kalanganmu, dari saudara-saudaramu,
seperti saya. Oleh karena itu kamu harus
mendengarkannya."
Kedua, Injil Yohanes ayat pertama menjelaskan
bahwa Nabi itu belum muncul pada masa Yahya Al-Ma'madan (John the
Baptist: Yohanes Pembaptis)
dan Isa Alaihissalam, sebab mereka
(orang-orang Lewipenj. ) bertanya kepada Yohanes Pembaptis, "Apakah engkau Nabi
yang akan datang?" lalu ia menjawab, "Bukan."
Ketiga, Yohanes Pembaptis dan Nabi Isa
Alaihissalam, seperti yang
disebutkan oleh semua Injil, menyerukan dekatnya Kerajaan
Surga, yang oleh Taurat dikatakan akan berdiri setelah Kerajaan
Romawi.
Keempat, Nabi Isa Alaihissalam berkata kepada para pengikutnya, "Berikanlah kepada kaisar apa yang
wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Tuhan apa yang wajib kamu berikan
kepada Tuhan!" la tidak memerangi Kekaisaran Romawi, tidak menaklukkan satu pun
negeri yang dikuasai Romawi, tidak merebut sejengkal pun tanah Romawi, dan
Kekaisaran Romawi tetap berdiri setelah kematiannya sampai diperangi oleh kaum
muslimin.
Di dalam Taurat disebutkan, Nabi yang akan datang akan
melancarkan perang yang sengit kepada orang-orang yang menentangnya untuk
membinasakan mereka dan membersihkan bumi dari mereka, sebagaimana bumi telah
dibersihkan dengan banjir Nabi Nuh Alaihissalam. Yang membersihkan bumi pada Hari Tuhan adalah kaum
muslimin.
Kelima, tanda-tanda Hari Tuhan telah
disebutkan oleh pengarang DIDACHE, seperti disebutkan oleh Injil-Injil lain.
NASKAH Injil Didache, atau
Ajaran AI-Masih kepada bangsa bangsa melalui Dua Belas Rasul, ditemukan di dalam
manuskrip berbahasa Yunani satu-satunya pada tahun 1871 M. Waktu penulisannya
berkisar pada akhir abad pertama atau awal abad kedua Masehi, dan ia
diperkirakan lebih tua daripada Injil Yohanes.
Isi Injil
Didache
-
Pasa 16: menunggu kedatangan Tuhan.
Kami akan memaparkan teks Injil Didache5] selengkapnya terlebih
dulu, agar pembaca rnemiliki pijakan untuk melanjutkan
kajian terhadap naskah ini.
Teks
Injil
Didache:
(Ajaran
AI-Masih kepada Bangsa-bangsa Melalui Dua Belas Rasul)pasal: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16
Didache pasal 1:
1.1 Ada
dua jalan, yaitu jalan kehidupan dan jalan kematian. Perbedaan antara kedua
jalan itu sangat besar.
1.2 Jalan
kehidupan adalah berikut ini: Pertoma, kasihilah Tuhan, Pt?nciptamu. Kedua,
kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri, dan segala sesuatu yang kamu tidak
inginkan dilakukan terhadap kamu, janganlah kamu melakukannya terhadap
sesamamu.
1.3 Pengajaran dari kata-kata itu adalah berikut ini: berkatilah orang-orang
yang mengutukmu, berdoalah demi musuh-musuhmu, berpuasalah demi orang-orang yang
menindasmu. Karena apa upahnya apabila kamu mengasihi orang yang mengasihimu?
Bukankah bangsabangsa melakukan seperti itu? Tetapi kamu, kasihilah orang-orang
yang membencimu, maka kamu tidak mempunyai musuh.
1.4 Hindarilah nafsu-nafsu jasadi dan ragawi. Siapa yang menampar pipi
kananmu, berikanlah kepadanya pipi kirimu. Maka, kamu menjadi orang yang
sempuma. Siapa yang memaksamu berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersamanya
sejauh dua mil. Apabila seseorang mengambiljubahmu, berikanlah juga mantelmu
kepadanya. Apabila dia mengambil apa yang kamu punyai, janganlah kamu
menuntutnya, karena kamu tidak mampu.
1.5 Kepada
setiap orang yang meminta kepadamu, berikanlah. Janganlah
kamu menuntutnya, karena Tuhan Bapa berkehendak memberi nikmat-nikmatNya kepada
semua orang. Beruntunglah orang yang memberi sesuai perintah ini, karena dia
akan menjadi orang yang tidak tercela. Celakalah orang yang mengambil, karena
bila dia memiliki kebutuhan, maka dia tidak bersalah. Tetapi, orang yang tidak
memiliki kebutuhan, dia akan diberi dengan penghitungan, apakah sebabnya dia
mengambil dan apakah tujuannya, sehingga dia berada dalam kesempitan dan terluka
disebabkan perbuatannya, dan dia tidak akan keluar dari keadaan itu sampai dia
membayar peser terakhir.
1.6 Berkenaan
dengan hal ini, dikatakan juga: Biarlah shadaqahmu berkeringat di tanganmu,
sampai kamu mengetahui kepada siapa kamu memberikannya.
Didache pasal 2:
2.1 Berikut
perintah kedua dalam pengajaran ini.
2.2 Janganlah kamu membunuh, je.nganlah kamu berzina, janganlah kamu merusak
anak-anak, janganlah kamu melacur, janganlah kamu mencuri, janganlah kamu
melakukan sihir, janganlah kamu meracun orang, janganlah kamu membunuh janin di
dalam perut dan janganlah juga membunuh anak yang sudah lahir, serta janganlah
kamu menginginkan apa yang dipunyai sesamamu.
2.3 Janganlah kamu
mengucapkan sumpah palsu, janganlah kamu mengucapkan kesaksian dusta, janganlah
kamu menggunjing, dan janganlah kamu mengingat-ingat hinaan yang kamu
terima.
2.4 Janganlah kamu
menjadi orang yang bercabang pikiran dan bercabang lidah, karena lidah yang
bercabang adalah perangkap kematian.
2.5 Jangan sampai kata-katamu menjadi omong kosong dan kepalsuan, tetapi harus dipenuhi
perbuatan.
2.6
Janganlah kamu tamak terhadap harta, jangan merampok,
jangan munafik, jangan membanggakan diri, dan jangan sombong. Di samping itu,
janganlah kamu bemiat jahat terhadap sesamamu.
2.7 Janganlah kamu membenci seseorang, tetapi insafkanlah sebagian orang,
dan berdoalah untuk sebagian yang lain, dan kasihilah sebagian yang lain itu
melebihi dirimu sendiri.
Didache pasal 3:
3.1 Anakku,
menjauhlah dari semua kejahatan dan dari semua yang
menyerupainya.
3.2 Janganlah kamu
menjadi pemarah, karena kemarahan membawa kepada pembunuhan. Janganfah kamu
menjadi pencemburu, gemar permusuhan, dan lekas marah, karena semua itu
menyebabkan pembunuhan.
3.3 Anakku,
janganlah kamu mengikuti nafsu, karena nafsu membawa kepada perzinaan, dan
janganlah kamu berkata-kata cabul dan bermata jalang, karena dari semua itulah
terlahir rupa-rupa perzinaan.
3.4 Anakku,
janganlah kamu mengambil pertanda baik dari burung, karena hal itu membawa
kepada penyembahan berhala. Janganlah kamu menjadi peramal dan tukang tenung,
janganlah kamu melakukan kebiasaan bersuci para penyembah berhala, dan janganlah
kamu ingin melihat atau mendengarnya, karena dari semua itulah muncul
penyembahan terhadap berhala.
3.5 Anakku, janganlah kamu berdusta, karena dusta membawa kepada pencurian,
dan janganlah kamu menjadi pencinta harta dan kehormatan yang semu, karena dari
semua itulah muncul banyak pencurian.
3.6 Anakku,
janganlah kamu berkeluh kesah, karena keluh kesah membawa kepada sumpah serapah,
dan janganlah kamu lancang dan berburuk sangka, karena dari semua itulah muncul
banyak sumpah serapah.
3.7 Jadilah kamu
orang yang lembut hati, karena orang-orang yang lembut hati akan mewarisi
bumi.
3.8 Jadilah kamu
orang yang sangat penyabar, penuh kasih sayang, suka berdamai, tenang, saleh,
dan selalu gemetar karena kata-kata yang kamu dengar.
3.9 Janganlah kamu
mengagungkan dan membanggakan diri sendiri, dan janganlah kamubergauldengan
orang orang yang sombong, melainkan bergaullah dengan orang-orang yang baik dan
rendah hati.
3.10 Kamu harus
menerima apapun yang terjadi pada dirimu sebagai kebaikan, karena mengetahui
bahwa tidak ada sesuatu pun yang terjadi bukan karena
Tuhan.
Didache pasal 4:
4.1 Anakku, kamu
harus mengingat orang yang menyampaikan firman Tuhan pada siang dan malam hari,
muliakan dia sebagai tuhan, karena di mana saja diucapkan kata-kata Tuhan, di
sana ada Tuhan.
4.2 Kamu harus
berusaha setiap hari untuk bertemu dengan orangorang kudus, supaya kamu
terhibur oleh kata-kata mereka.
4.3 Janganlah kamu
menyebabkan perpecahan, tetapi kamu harus menanamkan perdamaian di antara
orang-orang yang bermusuhan. Kamu harus memutuskan dengan adil dan janganlah
kamu menahan diri dari beberapa orang dalam menginsafkan
kesalahan.
4.4 Janganlah kamu
menjadi orang yang bimbang, apakah sesuatu akan terjadi atau
tidak?
4.5 Janganlah kamu
membuka lebar-lebar tanganmu pada saat mengambil dan merapatkan genggaman
tanganm u pada saat memberi.
4.6 Kamu harus
memberikan sebagian harta yang kamu miliki dari usaha tanganmu sebagai penebus
kesalahan-kesalahanmu.
4.7 Janganlah kamu
ragu-ragu untuk memberi. Jika kamu memberi, janganlah kamu berkeluh kesah,
karena kamu akan mengetahui siapakah Dia Sang Pemberi balasan yang
baik.
4.8 Janganlah kamu
menolak orang yang membutuhkan, ajaklah saudaramu dalam segala sesuatu yang kamu
miliki, dan janganlah kamu mengatakan bahwa suatu barang adalah milikmu sendiri,
karena jika kamu bersekutu pada apa yang abadi, maka lebih pantas jika kamu
bersekutu pada apa yang fana.
4.9 Janganlah kamu
mengangkat tangan untuk memukul anakmu; laki-laki ataupun perempuan, tetapi kamu
harus mengajarkan mereka sejak dini rasa takut kepada
Tuhan.
4.10 Janganlah
kamu menghardik dengan keras budak laki-laki ataupun budak perempuanmu yang berharap-harap kepada Tuhan yang sama, agar mereka
tidak kehilangan rasa takut kepada Tuhan, karena Dia datang bukan untuk disembah
orang-orang terhormat saja, tapi oleh siapa saja yang disiapkan oleh
Roh.
4.11 Adapun kamu,
para budak sahaya, kamu harus tunduk kepada tuan-tuanmu seperti kepada Tuhan,
yaitu dengan penuh penghormatan dan rasa takut.
4.12 Kamu harus
membenci semua kemunafikan dan segala sesuatu yang tidak disukai
Tuhan.
4.13 Janganlah
kamu melalaikan perintah-perintah Tuhan, tetapi kamu harus menjaga apa yang kamu
terima tanpa penambahan dan Pengurangan.
4.14 Kamu harus
mengakui kesalahan-kesalahanmu di hadapan gereja, janganlah kamu membaca doa-doa
dengan hati yang jahat. Demikianlah jalan kehidupan.
Didache pasal 5:
5.1 Inilah jalan
kematian. Pertama-tama; la sangat jahat, penuh kutukan, bermacam-macam
pembunuhan, perzinaan, nafsu, perselingkuhan, pencurian, penyembahan berhala,
sihir, meracun orang, perampokan, kesaksian palsu,
kepura-puraan, kemunafikan, kecurangan, kebencian, pengkhianatan, sikap keras
kepala, ketamakan, kata-kata yang salah, kecemburuan, kelancangan, mengagungkan
diri sendiri, membanggakan diri sendiri, dan membual.
5.2 Orang-orang
yang menindas orang-orang yang saleh: membenci kebenaran, mencintai kebohongan,
tidak mengetahui cara membalas kebaikan, tidak mendekati kebaikan dan keputusan
yang adil, begadang bukan untuk kebaikan tapi untuk kejahatan, menjauhi
kerendahhatian dan kesabaran, mencintai kebatilan, menindas tindakan membalas
budi, tidak mengasihi orang-orang miskin, yang tidak merasa terluka bersama
orangorang yang terluka, tidak mengetahui pencipta mereka, membunuh anakanak,
merusak ciptaan Tuhan, berpaling dari orang-orang yang membutuhkan, membuat
cemas orang-orang yang dalam kesusahan, membela orang-orang
kaya, memutuskan kezaliman bagi orang-orang sengsara, melakukan pelbagai
kesalahan; semoga kamu dan anak-anakku selamat dari sifat-sifat itu
semuanya.
Didache pasal 6:
6.1 Waspadalah
kamu, jangan sampai ada orang yang menyesatkanmu dari pengajaran ini, karena
dengan begitu ia mengajarkan apa yang tidakberhubungan dengan
Tuhan.
6.2
Jika kamu sanggup membawa semua beban Tuhan, maka
kamu akan menjadi orang yang sempuma. Sedangkan jika kamu tidak sanggup, maka
lakukanlah apa yang kamu mampu.
6.3 Berkenaan
dengan makanan, tanggunglah puasa semampumu, hindarilah dengan sungguh-sungguh
daging persembahan untukberhala, karena itu merupakan persembahan terhadap
tuhan-tuhan yang mati.
Didache pasal 7:
7.1 Berkenaan
dengan pembaptisan, baptislah dengan cara seperti ini: setelah apa-apa yang kami
katakan terdahulu, baptislah dengan nama Tuhan Bapa, Anak dan Roh Kudus, dengan
air yang mengalir.
7.2 Apabila kamu
tidak mendapatkan air yang mengalir, baptislah dengan air yang lain. Bila
memungkinkan, dengan air dingin, jika tidak, dengan air
panas.
7.3 Jika keduanya
tidak kamu dapati, maka kucurkanlah air ke kepala tiga kali dengan menyebut nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus.
7.4 Sebelum
pembaptisan, orang yang akan membaptis hendaknya berpuasa, juga orang yang akan
dibaptis, dan orang-orang lain yang mampu melakukannya, dan saya memerintahkan
kepada orang yang akan membaptis, hendaknya dia berpuasa selama satu atau dua
hari sebelum pembaptisan.
Didache pasal 8:
8.1 Jangan kamu
berpuasa bersama orang-orang yang munafik, karena mereka berpuasa pada hari
kedua dan kelima setiap minggu. Adapun kamu, berpuasalah pada hari keempat dan
hari persiapan.6]
8.2 Janganlah kamu
membaca doa-doa seperti orang-orang munafik, tapi seperti yang diperintahkan
tuan di dalam Injilnya. Maka, berdoalah demikian: "Bapa kami di surga,
dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, terjadilah kehendak-Mu di bumi
seperti di surga. Berikanlah kepada kam i makanan kami pada hari ini untuk
persiapan esok hari. Ampunilah kesalahan kami sebagaimana kami mengampuni orang
yang bersalah kepada kami, dan janganlah Engkau membawa kami ke dalam percobaan,
tapi bebaskanlah kami dari orang yang jahat, karena Engkaulah yang memiliki
kekuatan dan kemuliaan sampai selamalamanya."
8.3 Seperti itulah
kamu berdoa tiga kali sehari.
Didache pasal 9:
9.1 Berkenaan
dengan makanan pada Jamuan Ekaristi, berkatilah seperti demikian
(9.2):
9.2 Pertama,
sebagai pujian saat memegang cawan, "Kami bersyukur kepada-Mu, wahai Tuhan Bapa
kami, demi pohon anggur Dawud, putra-Mu yang kudus, yang Engkau perkenalkan
kepada kami melalui Yesus, putra-Mu. Engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai
selama-lamanya."
9.3 Sebagai pujian
saat memotong-motong roti, "Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan Bapa kami, demi
kehidupan dan pengetahuan yang Engkau beritakan kepada kami melalui Yesus,
putra-Mu. Engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai
selama-lamanya.
9.4 Sebagaimana
roti yang dipotong-potong disebar di atas gunung, kemudian dikumpulkan sehingga
menjadi satu, demikianlah disatukan gereja-Mu dari ujung bumi sampai
kerajaan-Mu, karena Engkaufah yang memiliki kemuliaan dan kekuasaan melalui
Yesus Kristus sampai selamalamanya."
9.5 Tidak seorang
pun di antara kamu boleh memakan atau meminum Jamuan Ekaristi, kecuali
orang-orang yang telah dibaptis dengan nama Tuhan, karena tentang hal ini Tuhan
telah berkata, "Janganlah kamu memberikan makanan yang suci kepada
anjing."
Didache pasal 10:
10.1 Setelah
kenyang, ucapkanlah syukur demikian:
10.2 Kami
bersyukur kepada-Mu, Bapa Yang Kudus, demi namaMu Yang Kudus, yang Engkau
tempatkan di dalam hati kami, dan demi pengetahuan, keimanan, dan
keabadian yang Engkau perkenalkan kepada kami melalui
putra-Mu, Yesus. Engkaulah pemilik kemuliaan sampai
selama-lamanya.
10.3 Wahai Tuhan
yang sangat berkuasa, segala sesuatu Engkau ciptakan demi nama-Mu. Engkau
memberikan makanan dan minuman kepada manusia, agar mereka
nikmati, dan agar mereka bersyukur kepada-Mu. Sedangkan kepada kami, Kau berikan
makanan dan minuman rohani, dan kehidupan abadi melalui
putra-Mu.
10.4 Kami bersyukur kepada-Mu, pertama-tama, karena Engkau
berkuasa. Engkaulah pemilik kemuliaan sampai selama-lamanya.
10. 5 Ingatlah gerejamu wahai Tuhan, agar engkau
menyelamatkannya dari segala keburukan dan menyempumakannya dalam kasih
kepadaMu. Kumpulkan tempat yang kudus itu dari empat mata angin hingga
kerajaanmu yang engkau persiapkan. Karena Engkaulah yang memiliki kekuatan dan
kemuliaan sampai selama-lamanya.
10.6 Datanglah nikmat, pergilah dunia ini, Hosanna demi
tuhan Dawud: siapa yang suci, hendaklah maju, dan siapa yang tidak demikian,
hendaklah bertaubat. Maranatha. Amin."
10. 7 Adapun Nabi-nabi, biarkanlah mereka mengucapkan doa
pujian sebagaimana mereka kehendaki.
Didache pasal 11:
11.1 Karena itu,
siapapun yang datang dan mengajarkan kalian ajaran-ajaran tersebut, katakanlah,
"Terimalah ia."
11.2 Apabila guru
mengubah pengajaran ini dengan pengajaran lain untuk merusak, makajanganlah kamu
mendengarkannya. Sedangkan bila ia mengajar agar kebaikan dan pengetahuanmu
tentang Tuhan bertambah, maka terimalah ia sebagai Tuhan.
11.3 Adapun
berkenaan dengan Rasul-rasul dan Nabi-nabi, maka ketahuilah bahwa berdasarkan
pengajaran Injil, maka perintah Tuhan adalah demikian:
11.4 Semua Rasul
yang datang kepadamu, terimalah sebagai tuhan.
11. 5 Dia tidak
tinggal di rumahmu lebih dari satu hari, atau dua hari jika terpaksa. Apabila
dia tinggal selama tiga hari, dia adalah Nabi palsu.
11.6 Jika Rasul
Ifu pergi, maka dia hanya mengambil roti sebagai bekal sampai dia menemukan
tempat menginap yang lain. Sedangkan jika dia meminta uang, maka dia adalah Nabi
palsu.
11.7 Janganlah
kamu membawa setiap Nabi yang berbicara atas nama Roh ke dalam percobaan dan
janganlah kamu mengutuknya. Dosadosa itu tidak
terampuni.
11.8 Tidak semua
Nabi yang berbicara atas nama Roh adalah Nabi, tetapi Nabi adalah orang yang
memiliki perilaku Tuhan. Dari perilakulah diketahui Nabi yang palsu dan Nabi
yang benar.
11.9 Nabi-nabi
yang memerintahkan atas nama Roh untuk disiapkan makanan, dia tidak memakan
makanan itu. Jika dia makan, dia adalah Nabi palsu.
11.10 Setiap Nabi
mengajarkan kebenaran. Jika dia mengajarkan, tapi tidak melaksanakan, dia adalah
Nabi palsu.
11.11 Setiap Nabi
yang benar telah diuji dan melaksanakan rahasia gereja di dunia. Dia tidak
mengajarkan agar semua orang berbuat seperti dirinya. Maka,janganlah kamu
menghakiminya. Karena penghakimannya hanya dilakukan oleh Tuhan, karena
Nabi-nabi terdahulu berbuat seperti itu juga.
11.12 Setiap orang
yang berkata atas nama Roh: berilah saya perak atau benda-benda lain, janganlah
kamu mendengarkannya. Tetapi jika dia berkata berikan kepada sesamamu yang
membutuhkan, makajanganlah kamu menghakiminya.
Didache pasal 12:
12.1 Setiap orang
yang datang dengan nama tuhan, terimalah ia. , Setelah mengujinya, kamu akan
mengenalnya, karena kamu akan memiliki pembeda antara yang kanan dengan yang
kiri.
12.2 Tetapi jika
yang datang adalah pengembara, tolonglah semampu kamu, dan hendaknye dia tidak
menginap di rumahmu kecuali dua hari atau tiga hari jika
terpaksa.
12.3 Jika dia
ingin menetap di rumahmu, dan dia memiliki keahlian, maka hendaknya diabekerja
untuk mendapatkan makanan.
12.4 Jika dia
tidak memiliki keahlian, maka latihlah dia dengan keahlianmu, karena bagaimana
seorang Masehi hidup di antara kamu tanpa pekerjaan?
12.5 Jika dia tidak ingin bekerja, dia adalah orang yang memperdagangkan
Kristus. Waspadailah orang-orang seperti itu.
Didache pasal 13:
13.1 Setiap Nabi
yang benar, yang ingin menetap di tengah-tengah kamu, berhak mendapatkan
makanannya.
13.2 Begitu juga
guru yang benar. Dia juga berha:: mendapatkan makanan seperti orang yang
bekerja.
13.3 Untuk itu,
kamu mengambil hasil pertama dari panen buahbuahan dan tanaman, juga hasil
pertama dari perasan susu sapi dan susu kambing, dan kamu berikan hasil pertama
itu kepada Nabi-nabi, karena mereka adalah pimpinan pendetamu.
13.4 Jika di
antara kamu tidak ada Nabi, berikanlah kepada kaum miskin.
13.5 Jika kamu membuat roti, ambillah hasil pertamanya dan berikanlah
kepadanya sesuai perintah.
13.6 Begitu juga
jika kamu membuka tempayan anggur atau zaitun, ambillah sendokan pertamanya dan
berikanlah kepada Nabi-nabi.
13.7 Ambillah
hasil pertama dari perak dan baju, dan apapun yang kamu miliki, sesuai
kemampuanmu, dan berikanlah sesuai perintah.
Didache pasal 14:
14.1 Ketika kamu
berkumpul pada Hari Tuhan, potong-potonglah roti dan ucapkanlah syukur setelah
kamu mengakui kesalahan-kesalahanmu, agar daging sembelihanmu menjadi
suci.
14.2 Jangan orang
yang bersengketa dengan saudaranya berkumpul bersamamu sampai mereka berdamai,
agar daging sembelihan kamu tidak terkena najis.
14.3 Karena Tuhan
berkata: di setiap tempat dan zaman diberikan kepada-Ku daging sembelihan yang
suci, karena saya adalah Raja yang agung, kata Tuhan, dan nama-Ku dihormati
semua manusia.
Didache pasal 15:
15.1 Karena itu,
angkatlah di tengah-tengah kamu uskup-uskup dan diakon-diakon yang pantas bagi
Tuhan, orang-orang yang lembut hati, bukan para pencinta harta, orang-orang yang
jujur, yang telah diuji, karena mereka mengabdi kepadamu seperti pengabdian
Nabi-nabi dan guru-guru.
15.2 Janganlah
kamu mengejek mereka, karena mereka adalah orang-orang yang mulia di antara kamu
bersama Nabi-nabi dan guru-guru
15.3 Insafkanlah
antara sesamamu, bukan dengan kemarahan, melainkan dengan kasih sayang,
berdasarkan Injil. Jika seorang menghina sesamanya, janganlah kamu berbicara
dengannya, atau mendengarkannya, sampai dia bertaubat.
15.4 Ucapkanlah
doa-doamu dan keluarkanlah shadaqahshadaqahmu serta lakukanlah semua
perbuatanmu sesuai Injil Tuhan kita.
Didache pasal 16:
16.1
Berjaga-jagalah untuk hidupmu, jangan kamu memadamkan lampu-lampu dan janganlah
kalian melonggarkan ikatpinggang. Melainkan bersiap-siaplah, karena kamu tidak
mengetahui waktu Tuhan kita datang.
16.2 Berkumpullah
kamu secara teratur untuk mempelajari hal-hal yang pantas bagi jiwa-jiwamu,
karena imanmu pada setiap zaman tidak ekan berguna, jika pada saat yang terakhir
kamu tidak menjadi orang-orang yang sempuma.
16.3 Karena pada
hari-hari terakhir akan banyak Nabi pendusta dan perusak. Domba-domba akan
berubah menjadi serigala-serigala dan rasa kasih akan berubah menjadi
kebencian.
16.4 Jika dosa
bertambah, mereka akan membenci, menindas, dan menyerahkan sesamanya. Pada saat
itulah muncul seorang penyesat seakan-akan ia Anak Tuhan. Dia membuat ayat-ayat
dan keajaibankeajaiban, bumi diserahlcan ke tangannya, dan dia melakukan
penyimpangan-penyimpangan yang tidak pernah terjadi
sebelumnya.
16.5 Pada saat
itu, manusia dibawa kepada fitnah percobaan. Banyak orang akan ragu-ragu dan
binasa, tetapi orang-orang yang sabar dalam keimanan, akan terbebas dari kutukan
ini.
16.6 Pada saat
itu, muncul tanda-tanda kebenaran. Pertama; Tanda
terbukanya langit. Kemudian; Tanda suara sangkakala. Dan ketiga; Bangkitnya
orang-orang mati.
16.7 Akan tetapi
tidak semua orang, sebagaimana dikatakan: Tuhan datang diiringi orang-orang
suci.
16.8 Pada saat
itu, manusia melihat Tuhan yang datang di atas awanawan di
langit.
Comments
Post a Comment