DEBAT ANISH SOROSH DAN AHMED DEEDAT PART 1
PART 1
Saya
menyapa anda sekalian dengan mengatas namakan Yesus dari Nazaret, putra
negeriku. Di kota Nazaret orang mengatakan "Janganlah Pergi mengunjungi seorang
teman dengan tangan hampa". Maka pada malam hari ini, saya sangat berbahagia
sekali dapat mempersembahkan sebuah hadiah untuk teman saya Ahmed Deedat, yang
secara pribadi baru pertama kali ini saya berjumpa dengannya. Di samping itu,
saya juga ingin mempersembahkan sebuah hadiah, khusus kepada para pimpinan
koster (penjaga gereja), yaitu kunci kota kami, Mobile, di Alabama. Hadiah ini
diberikan kepada orang-orang yang turut berpartisipasi dalam mengembangkan
ajaran Masias dari Nazaret, tidak di kota kami saja, bahkan di kota-kota lainnya
juga, dan untuk seluruh rekan-rekan Tuan Ahmed Deedat, saya mempersembahkan
lambang-lambang khusus untuk Bible dari kota Baitul Maqdis, di mana terlihat di
dalamnya gambar kubah hijau dan lambang-lambang lainnya dari kota
tersebut.
(tepuk
tangan meriah dari para hadirin)
Saya kira
sebagian besar dari anda telah lama duduk di auditorium ini, dan sebagian anda
datang dari tempat-tempat yang jauh. Sudah saatnya anda berdiri bersama saya
untuk beberapa saat. Mari silahkan berdiri, dan ketika anda dalam keadaan
demikian, saya ingin mengikut sertakan anda dalam sebuah ritual yang telah saya
persiapkan. Saya membaca Bible dengan bahasa saya, yaitu bahasa Arab dalam
keadaan ruku' dan membacakannya kepada orang-orang dalam keadaan berdiri karena
menghormati dan mengagungkannya.
Saya
berharap kepada para hadirin yang membawa naskah Bible -sebagaimana yang
diusulkan oleh Tuan Ahmed Deedat dalam pemberitahuannya- agar membuka kitab
tersebut, dan kita akan membaca bersama-sama, delapan ayat pertama dari pasal
satu, Surat Kepada Orang Ibrani.
1.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 2, maka pada zaman akhir
ini, Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan anak-Nya, yang telah la
tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia, Allah telah
menjadikan alam semesta. 3, Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud
Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan
setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa-dosa, Ia duduk di sebelah kanan
Yang Maha Besar di tempat yang tinggi, 4, jauh lebih tinggi daripada
malaikat-malaikat sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih
indah daripada nama mereka, 5, karena kepada siapakah di antara
malaikat-malaikat itu pernah la katakan, “Anak-Ku Engkau !. Engkau telah Ku
peranakkan pada hari ini? dan Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan la akan menjadi
anak-Ku?". 6, Dan ketika Ia membawa pula anak-Nya yang sulung ke dunia, la
berkata, "Semua malaikat Allah harus merryembah Dia ". 7, Dan tentang
malaikat-malaikat Ia berkata, "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai
dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api". 8, Tetapi tentang anak Ia berkata,
`Takhta-Mu ya Allah tetap untuk seterusnya dan selamanya. Dan tongkat kerajaan
Mu adalah tongkat kebenaran".
“Terima
kasih, dan silahkan duduk kembali . . . Raja Palestina berkebangsaan Roma yang
terkenal, Pilatus Al-Binty, berdiri di atas beranda yang sejajar dengan jumhur
yang berdesakan di hadapannya, di lapangan benteng Anthonio di Baitul Maqdis,
tempat saya dulu tinggal sebelum pindah. Dia mengarahkan sebuah pertanyaan yang
sangat penting kepada jumhur yang sedang kacau balau, yaitu "Jadi, apa yang akan
kita perbuat terhadap Yesus yang telah mengaku sebagai Mesias?". Pada malam ini,
setelah 1985 tahun peristiwa bersejarah itu berlalu, nasib setiap yang hidup
masih tetap dipertaruhkan untuk menjawab pertanyaan ini. Adapun jawaban jumhur
di pagi buta itu adalah "Saliblah dia!". Sedangkan sebab yang mereka kemukakan
kepada Pilatus adalah "Sesuai dengan syari'at kita, dia harus dibunuh, karena
dia telah menjadikan dirinya sebagai anak Alllah". Karena takut terjadi
pemberontakan yang berbahaya, dan demi menyenangkan hati para pendeta Yahudi,
Pilatus mengikuti permintaan jumhur, kendati dengan jelas dia menyatakan
sebanyak tiga kali, "Aku tidak menemukan satu alasanpun padanya". Enam ratus
tahun setelah peristiwa ini berlalu, al-Qur'an menggambarkan Yesus sebagai anak
yang suci, artinya yang suci dari dosa-dosa. pertanyaan yang akan saya lemparkan
kepada anda pada malam hari ini adalah, "Apakah Yesus dari Nazaret seorang
pembohong atau idiot, ataukah dia - sebagaimana yang diakuinya- adalah
Tuhan!?".
Semua
makhluk, akal dan sejarah menyaksikan keberadaan Allah, dan agama-agama adalah
hasil dari upaya keseriusan manusia untuk mengenal Allah, demikianlah yang
dikatakan oleh para filosof, theolog dan kaum sejarawan.2
Akan
tetapi, tunggu dulu!. Saya ingin melontarkan kepada anda pertanyaan berikut,
"Apakah Allah benar-benar hilang?. Apakah kita perlu mencari-Nya?. Bukankah
kita yang hilang!? dan oleh karena itu Dia datang untuk mencari kita lewat
Yesus, Mesias!?".
Sekali
lagi saya ingin mengarahkan perhatian anda kepada ayat 3 dan 4, pasal 4 dari
Surat Kedua Kepada Jemaat di Korintus.
"Jika
Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka,
yang akan binasa, 4, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah". (Surat Paulus yang Kedua Kepada Jemaat di
Korintus 4: 3-4)
Bible
adalah kitab terbaik di atas muka bumi, terdiri dari 66 surat dan ditulis selama
1500 tahun dengan melibatkan hampir 40 orang pengarang, di antara mereka ada
raja-raja dan para penggembala, ada orang-orang kaya dan para fakir miskin, ada
orang-orang tua dan para pemuda, dan ada para nelayan. Akan tetapi kitab ini
mengandung isi yang menunjukkan bahwa ia adalah perkataan Allah yang diilhamkan
dan yang suci, karena pengarang sebenarnya adalah satu, yaitu Roh Kudus.
3 Saya akan membacakan kepada anda ayat 20 dan 21, pada pasal
pertama dari Surat Petrus yang Kedua:
“Yang
terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak
boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, 21, sebab tidak pernah nubuat
dihasilkan okh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang
berbicara atas nama Allah". (Surat Petrus
yang Kedua 1: 20-21)
Kita
mengetahui bahwa Bible adalah kitab yang diilhamkan untuk mewujudkan
nubuat-nubuat (berita-berita kenabian) yang tersebut di dalamnya, yaitu
nubuat-nubuat yang mendahului peristiwa beberapa abad sebelumnya. Demikian pula
Bible telah berperan serta dalam mendidik akhlak setiap masyarakat
manusia 4 yang percaya dengannya dan mengamalkan ajaran-ajarannya. Di samping
itu, keshahihan Bible juga mendapat kritikan, akan tetapi tidak ada bukti yang
menunjukkan kebathilannya. Sebab fakta-fakta sejarah dan manuskrip-manuskrip
klasik telah membuktikan keshahihan kitab ini sebagaimana yang dibuktikan oleh
penemuan-penemuan Arkeologi.
Pada saat
ini terdapat sekitar 25.000 manuskrip Bible yang sebagiannya berada di museum
Inggris.
Anda
dapat melihatnya untuk membuktikan keshahihan perkataan vang dinisbahkan kepada
Allah ini.
Dari manuskrip-manuskrip ini,
yang paling terkenal di antaranya adalah manuskrip yang diberi nama ‘Codex
Alexandrinus',5 sejarahnya kembali ke tahun 350 Masehi. Yang lainnva
bernama `Codex Vaticanus',6sejarahnya kembali ke tahun 325 Masehi. Manuskrip-manuskrip Laut Mati
yang berisikan teks lengkap Perjanjian Lama, yang penulisannya berlangsung sejak
2250 tahun yang silam. Sebagian anda tentu telah mendengar tentang penemuan
mengagumkan yang terjadi di Aughar, Suriyah, sebelum 30 tahun yang lalu, dan di
kota Ablah sepuluh tahun yang lalu, di mana pada kedua kota tersebut berhasil
ditemukan sisa-sisa sebuah peradaban sejati. Kedua penemuan ini telah memperkuat
kepercayaan kita tentang kebenaran Bible dan ilham Tuhan. Tuhan Yesus kita
sendiri yang tidak pernah berdusta telah berkata:
"Langit dan bumi akan berlau, tetapi
perkataan-Ku tidak akan berlalu". (Matius,
24: 35)
Dengarkanlah peringatan yang tersebut
dalam kitab Wahyu Kepada Yohanes:
". . .
Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan
menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan perkataan dari kitab
nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari
kota Kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini ". (Wahyu Kepada Yohanes 22:
18-19)
Tuhan
yang menyingkapkan Bible kepada kita adalah Tuhan yang satu.
Saudara,
saudari yang terhormat . . .
Tidak ada
Tuhan kecuali Tuhan yang satu, dan bersamaan dengan itu, Tuhan yang satu ini
menyingkapkan zat-Nya pada 3 oknum, sekalipun hal itu sulit difahami oleh akal
kita yang terbatas dan kendatipun diingkari oleh orang-orang kafir, orangorang
skeptis dan para atheis. Ini bukanlah penemuan saya pribadi, akan tetapi
beginilah Allah tampak dengan oknum-Nya yang tiga pada alam, pada Bible dan
dengan cara-cara yang lain.
Dengan
segala kerendahan hati biarkan saya berusaha memahami teka-teki ini sebagaimana
anda telah berusaha memahaminya. Dan dalam pada itu, marilah kita mengakui
kekurangan akal kita sekaligus mengambil sebagian contoh dari alam, di mana
Allah memperlihatkan sebagian dalil-dalil yang menunjukkan tentang hal
tersebut.
Misalnya
kita memiliki unsur-unsur, ada berapa? Tiga; padat, gas dan cair, kenapa
semuanya ada dalam dga keadaan!?.
Udara
yang kita hirup tersusun dari tiga unsur, Oksigen, Hidrogen dan Nitrogen, akan
tetapi ia adalah udara!.7
Air dalam
kondisi alaminya adalah cairan. Akan tetapi apabila membeku, ia menjadi es, dan
apabila menggelegak, ia menjadi gas atau uap. Bersamaan dengan itu, ia adalah
esensi yang satu.
Perhatikanlah matahari yang berjarak
sekitar 93.000.000 kilometer dari kita, di dalamnya terdapat hangat, cahaya dan
panas. Akan tetapi ia adalah matahari yang satu.
Masa
terbagi kepada; masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Manusia terdiri dari
ruh, jasad dan akal. Bahkan keluargapun terdiri dari ayah, ibu, dan
anak.
Dengan
jelas, hakikat penugasan tampak dalam ayat-ayat pertama dari kitab Kejadian,
dimana tersebut: (Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi).
Di sini Allah adalah
pencipta. Pada ayat yang kedua kita diperkenalkan kepada oknum kedua, yaitu Roh
Kudus: (dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air), dan pada ayat yang ketiga muncul
Anak Allah: (Berfirmanlah Allah: 'Jadilah terang'. Lalu terang itu
jadi).
Beberapa
abad setelah penulisan kisah-kisah ini berlalu, kita mendengar gema hakikat ini
pada ayatayat pertama dari Injil Yohanes: (Pada mularrya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah). Dan
Firman dengan sifatnya sebagai Zat, jelas terlihat pada ayat yang kedua: (la
pada mulanya bersama-sama dengan Allah).
Sekali
lagi kita kagum karena kita menyingkap Trinitas pada pasal pertama dari kitab
Kejadian:
(Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa kita"). (Kejadian 1:
26)
Pertanyaan yang akan saya lemparkan
kepada anda adalah: Apakah Allah membahas masalah penciptaan manusia bersama
diri-Nya sendiri?. Atau dengan kata lain: Apakah Dia bercerita dengan diri-Nya
sendiri?. Ataukah Dia bercerita dengan oknum yang lain dari tiga oknum yang kita
namakan Allah?. Benar, Dia bercerita dengan oknum-oknum yang lain, bukan dengan
diri-Nya sendiri!.
Perhatikan kata-kata gantinya:
("Kita menjadikan manusia menurut gambar kita dan rupa kita" ) Ada tiga
kata ganti jamak (plural) yang terbatas. Kemudian kita beralih kepada ayat 27
pasal 1 dari kitab Kejadian, di mana kita membaca: (Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan). kita perhatikan di sini ada tiga kata ganti, akan
tetapi berbentuk tunggal (singular), bukan jamak, sebab Dia adalah Tuhan yang
satu, akan tetapi Dia tiga kesatuan yang kudus (Holy Trinity).
Sekali
lagi Hakikat Trinitas tampak muncul pada ayat 22, pasal 3 dari kitab Kejadian:
(Berfirmanlah Tuhan Allah, "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti
salah satu dari Kita; tahu tentang yang baik dan yang jahat"
)
Demikian
pula pada ayat yang ke 7, pasal 11 dari kitab Kejadian, kita juga mengetahui
tentang sesuatu dari rahasia Trinitas, ketika orang-orang memuji menara Babel:
(Baiklah Kita turun dan mengacau balaukan di sana bahasa mereka, sehingga
mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing).
Sekali
lagi saya bertanya kepada anda: Apakah Allah bercerita dengan diri-Nya sendiri?.
Jika memang benar demikian, kenapa Dia tidak berkata: Aku
turun!?.
Dalam
kitab Nabi Yesaya, malaikat menyatakan: (Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan semesta
alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya)
Hadirin
sekalian, dapatkah anda menafsirkan kepada saya berapa kali diulang kalimat
Kudus? Diulang tiga kali, bukan diulang dua kali, empat kali atau
lebih.
Pada ayat
kedelapan dari pasal yang sama, rahasia Trinitas lebih tampak jelas dari tempat
lain manapun:
(Lalu
aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Ku-utus, dan siapakah
yang mau pergi untuk Kami?"). (Yesaya 6:
8)
Apakah
anda perhatikan kata-kata gantinya?. "Kuutus dan pergi untuk Kami ". Maka,
Kami sama dengan Aku, dan Aku sama dengan Kami."
Kebanyakan anda mengetahui bahasa
Arab. sebagian orang mengatakan bahwa bahasa induk saya adalah bahasa Arab,
bukan bahasa Inggris, akan tetapi bahasa Arablah bahasa saya dan ibu saya, dan
beliau masih senantiasa memakainya dalam percakapan.
Kata-kata
kerja (Predikat) dalam bahasa Arab - seperti bahasa Semit lainnya- berbeda
dengan kata-kata kerja dalam bahasa-bahasa lain.
Dalam
bahasa Arab -sebagaimana dalam bahasa Ibrani, bahasa Perjanjian Lama- ada
kata-kata kerja untuk menunjukkan tunggal, dua dan jamak.
Ambillah
contohnya kata kerja Akala (makan) dalam bahasa Arab Kata kerja ini
digunakan untuk orang tunggal, sedangkan untuk dua orang kita katakan
Akalaa, dan untuk tiga orang kita katakan Akaluu. Demikian pula
dalam sebagian besar bahasa-bahasa Semit, biasanya kata kerja menunjukkan jumlah
orangorang yang terlibat dalam suatu pekerjaan.
Sedangkan
dalam bahasa Inggris, kata kerja digunakan untuk tunggal, dua, tiga atau sejuta.
Lain halnya dalam bahasa Arab atau bahasa Ibrani, sampaisampai kata Elohim,
nama Allah, disebutkan dengan bentuk jamak. Dan, pada ayat pertama pasal 1 dari
kitab Kejadian terdapat kata Syamain (bahasa Ibrani) yang berarti langit-langit,
digunakan dengan bentuk jamak. Tidakkah terlintas di hati anda untuk bertanya
kepada saya, mengapa Allah menampakkan din-Nya dalam bentuk Trinitas?!. "Akulah
Tuhan Abraham, Ishak dan Yakub", dan pada kitab Bilangan, kita
membaca:
"Tuhan memberkati engkau dan
melindungi engkau", "Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau
kasih karunia", "Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera". (Bilangan 6:
24-26)
Kenapa
pemberkahan Tuhan ini ada, jika Allah adalah satu?.
Dari
kisah kelahiran Mesias -sebagaimana yang tersebut dalam Injil Lukas- sekali lagi
kita memahami Tuhan yang memiliki tiga oknum, di mana malaikat
bersenandung-.
"Kemuliaan bagi Allah di
tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya". (Lukas 2:
14)
Semua
kita menyanyikan kidung ini pada waktu hari natal setiap tahun. Dan, di antara
julukan Yesus adalah Raja Damai sebagaimana yang tersebut dalam kitab nabi
Yesaya, sebab malaikat membawa kabar gembira dengan menjelmanya Raja Damai di
Betlehem. Trinitas terlukis dengan kuat lewat pembaptisan
Yesus.
Maka
begitu beliau keluar dari air, beliau melihat langit terbelah dan Roh Kudus
turun atas beliau dalam bentuk seekor burung merpati, dan beliau mendengar suara
dari langit berseru:
(Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan). (Matius 3:
17)
Trinitas
tidak hanya tersingkap ketika kelahiran Mesias dan sejak permulaan risalahnya di
atas muka bumi saja, bahkan sampai ketika risalah tersebut
berakhir.
Ketika
Mesias muncul di atas gunung Tiberias yang tidak seberapa jauh dari kota
Nazaret, tempat saya tinggal dulunya, beliau melihat Roh Kudus seolah-olah
seperti burung merpati, dan Tuhan Bapa pun menyatakan: (Inilah Anak-Ku yang
Ku-kasihi, kepadaNyalah Aku berkenan).
NOTES:
2. Ucapan pendeta Shorosh
bahwa agama-agama merupakan hasil upaya manusia adalah ucapan yang keliru.
Sebab, Allah SWT. telah mengutus para rasul dan nabi-nabi-Nya yang mulia untuk
mengenalNya dan menyembah-Nya. Maka, agama yang benar adalah agama yang hanya
datang dari sisi Allah saja, dan tak seorangpun manusia berhak ikut campur untuk
menyusun hukum-hukum-Nya dan memperjelas syari'at-Nya. Akan tetapi, Allah SWT.
telah mewahyukan kepada para rasul dan nabi-nabi-Nya untuk menyampaikan
ajaran-ajaran-Nya kepada manusia. (pent)
3. Bible berisikan 66 kitab
menurut aliran Protestan dan Ortodoks, dan berisikan 73 kitab menurut aliran
Roma Katholik yang mengikuti gereja Barat. Sedangkan 7 kitab yang lebih
dinamakan Abu Karifa artinya kitab-kitab yang diragukan atau yang
tipis.
4. Saya tidak tahu apa yang
dimaksud oleh perdeta Anis Shorosh dengan perkataannya bahwa Bible telah
berperan serta dalam mendidik akhlak setiap masyarakat manusia. Dia benar-benar
lupa bahwa di antara isi Bible terdapat lafaz-lafaz jorok, fasik dan durjana.
Apakah perkataan ini perkataan yang diilhamkan dan diwahyukan dan Allah!?. Saya
akan menunjukkan beberapa contohnya kepada anda, pembaca
budiman:
(A). Teks pertama dari
kitab Kejadian 19: 30-38, yaitu kisah perzinahan Luth -Nabi yang suci mulia-
dengan kedua putrinya (Maha Suci Allah), coba anda simak teksnya:
"Pergilah Lot dari
Zoar dan ia menetap bersama-sema dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan,
sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu goa beserta
kedua anaknya. 31, kata kakaknya kepada adiknya, Ayah kita telah tua, dan tidak
ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan
seluruh bumi. 32, marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur
dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita ". 33, pada malam
itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk
tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur
dan ketika ia bangun. 34, keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya,
"Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia
mlnum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung
keturunan dari ayah kita" 35, demikianlah juga malam itu mereka memberi ayah
mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya,
dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
36, lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. 37, yang lebih tua
melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab
yang sekarang. 38, yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki dan
menamainya Ben-Ami; dialah bapa Bani Amon yang sekarang".
Bukankah hal yang aneh?!
Seorang tua bangka yang mabuk dan berumur 120 tahun melakukan hubungan seksual
dengan kedua anak perempuannya, lalu melahirkan Bani Amon dan Bani Moab, salah
satunya termasuk kakek moyang sang penebus dosa (Jesus
Kristus).
(B). Kisah berikutnya
adalah kisah penipuan yang dilakukan Yakub terhadap ayahnya Ishaq. Kisah ini
menceritakan bahwa Yakub telah menipu ayahnya dan mencuri untuk merebut
keberkahan saudaranya yang sulung, Esau. Mari kita biarkan kisah tersebut
menceritakan sendiri apa yang sedang kita bicarakan:
"Ketika lshak
sudah tua dan matanya telah kabur sehingga ia tidak dapat melihat lagi,
dipangilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya, "Anakku ". Sahut
Esau, "Ya, bapa ". 2, berkatalah lshak, "Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu
bila hari kematianku. 3, maka sekarang ambillah senjatamu, tabung panah dan
busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang. 4, olahlah
bagiku makanan yang enak sepeti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku
supaya kumakan, agar aku memberkati engkau sebelum aku mati ". 5, tetapi Ribka
mendengarkannya, ketika lshak berkata kepada Esau,
anaknya.
Setelah
Esau pergi ke padang memburu seekor binatang untuk dlbawanya kepada ayahnya, 6,
berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknva, telah kudengar ayahmu berkata kepada
Esau, kakakmu, 'Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan olahlah bagiku makanan
yang
enak supaya kumakan, dan supaya aku memberkati engkau di hadapan TUHAN,
sebelum aku mati : Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang
kuperintahkan kepadamu. 9, pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari
sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang
enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya. 10, bawalah itu kepada ayahmu supaya
dimakannya, agar dia memberkati engkau sebelum dia mati". 11, lalu Yakub berkata
kepada Ribka, ibunya, "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu
badannya, sedang aku ini kulitku licin. 12, mungkin ayahku akan meraba aku; maka
nanti dia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian
aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat". 13, tetapi ibunya
berkata kepadanya, Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku. Degarkan saja
perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu ". 14, lalu ia pergi mengambil
kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya. Sesudah itu ibunya mengolah
makanan yang enak, seperti yang digemari ayahnya. 15, kemudian Ribka mengambil
pakaian yang indah kepunyaan Esau, enak sulungnya, pakaian yang disimpannya di
rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya. 16, dan kulit
anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang
licin itu. 17, lalu dia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah
diolahnya itu kepada Yakub, anaknya. 18, demikianlah Yakub masuk ke tempat
ayahnya serta berkata, '°Bapa!". Sahut ayahnya, "'Ya, anakku; siapakah engkau'"
19, kata Yakub kepada ayahnya, Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan
seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah duduklah dan makanlah daging
buruan masakanku ini agar bapa memberkati aku ".20, lalu Ishak berkata kepada
anaknya itu, "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!". Jawabnya, "Karena TUHAN,
A!lahmu membuat aku mencapai tujuanku" lalu kata lshak kepada Yakub, Datanglah
mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau
bukan". 22, maka Yakub mendekati lshak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta
berkata, Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau", dan
seterusnya (Kejadian 27: 1-45)
(C). Adapun penggalan
berikutnya adalah kisah yang dihubungkan secara zalim dan aniaya kepada nabi
Allah Sulaiman as., yaitu apa yang mereka namakan kidung-kidung agung. Berikut
anda dapat melihat sendiri satu contoh dari apa yang mereka namakan Kitab
Suci:
"Betapa indah
langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, Puteri yang berwatak
luhur!.
Lengkung pinggangmu
bagaikan perhiasan, karya tangan seniman. Pusarmu bagai cawan yang bulat, yang
tak kekurangan anggur campur
Perutmu timbunan gandum,
berpagar bunga-bunga bakung. Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak
kembar kijang. Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di
Hesybon
Dekat pintu gerbang
Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke
kota Damsyik.
Kepalamu seperti bukit
Karmel, rambut kepalamu merah lembayung
Seorang raja tertawan
dalam kepang-kepangnya.
Betapa cantik, betapa
jelita engkau
Hai tercinta di antara
segala yang disenangi.
Sosok tubuhmu seumpama
pohon korma
Dan buah dadamu
gugusannya.
Kataku: Aku ingin memanjat
pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya. Kiranya buah dadamu seperti
gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel" (Kidung Agung 7: l
-8)
(D) Kisah dua perempuan
pelacur yang bersaudara, Ohola dan Oholiba. Coba anda perhatikan sebagian kisah
yang memalukan ini:
"Ada dua
orang perempuan anak dari satu ibu. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal
pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada kepera wanannya
dipegang-pegang, segera sesudah kelihatan oleh matanya ia birahi dan mengirim
suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim. Maka orang Babel datang kepadanva
menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka;
sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka. Oleh karena ia
melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri
auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik daripadanya, seperti Aku
menjauhkan diri dari adiknya' (Yehezkiel 23:1-19).
Pembaca budiman, Kitab
Suci (Bible) bagi mereka adalah tempat timbunan, bahkan dipenuhi kisah-kisah
semacam ini, pencurian, perampasan, perampokan, perzinahan dan setiap hal yang
dibenci jiwa dan dimusuhi oleh watak yang luhur. Alangkah baiknya jika
seandainya setiap muslim memiliki naskah Bible -sebagaimana yang dianjurkan oleh
Syeikh Deedat- sebab itu merupakan sebuah perbendaharaan bagi putra-putri anda.
Wallahu alam. (Editor).
5. Naskah Alexandria: para
ilmuwan mereka memperkirakan bahwa sejarah penulisannya kembali ke abad V
masehi, isinya mencakup teks Perjanjian Baru Yunani dan merupakan naskah yang
kurang. Naskah ini belum di kenal sebelum abad XVII Masehi. Naskah yang
diberikan Crael Lokaris kepada raja Inggris yang pertama, James, mencakup dua
naskah Kalman yang banyak memiliki kekurangan. Naskah ini kemudian di simpan di
Musium inggris, di London.
6. Naskah Vatican.
Diperkirakan naskah ini ditulis pada abad IV masehi dan ada kemungkinan ditulis
di kota Alexandria. Naskah ini berisikan teks-teks Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru, disertai adanya kekurangan yang jelas pada kebanyakan tempat,
dan juga berisikan sebagian kitab-kitab yang tidak diperpegangi. Naskah ini
tersimpan di perpustakaan Vatican dan sebelum tahun 1481 M belum dikenal oleh
paro ilmuwan Nasrani. (Pent.)
7. Campuran udara juga
mengandung atom Karbon yang terdapat dalam C02, sebagaimana terdapat di alam
banyak contoh yang bukan tiga. Jenis -misalnya- adalah ungkapan menunjukkan
laki-laki dan wanita, arah penjuru ada empat, lautan ada tujuh, . .
begitulah seterusnya.
Comments
Post a Comment