DIALOG ISLAM VS KRISTEN PART 3
KH. BAHAUDIN MUDHARI VS ANTONIUS WIDHURY
BM: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah
akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini?
AW: Memang demikian, karena kedatangan kami
kemari khususnya untuk melanjutkan pertemuan kita kemarin
malam.
BM: Kalau tidak khilaf, pembicaraan kita masih
berkisar dalam soal ketuhanan Yesus dalam Bibel.
AW: Betul begitu. Kemarin malam saya mengharapkan
agar bapak menunjukkan ayat-ayat dalam Kitab Injil; apakah Yesus itu Tuhan atau
bukan.
BM: Kemarin malam, telah saya tunjukkan. Agar
berurutan sebaiknya kita ulangi lagi ayat-ayat Injil tersebut, lalu akan saya
tunjukkan lagi ayat-ayatnya yang lain; setujukah saudara pendapat saya
ini.
AW: Memang sebaiknya begitu, agar berurutan dan
bertambah jelas baiklah diulangi lagi.
BM: Silahkan Buka Matius pasal 1 ayat
16.
AW: Baik, dalam pasal dan ayat tersebut
menyebutkan: "Dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria ialah yang
melahirkan Yesus, yang disebut Kristus."
BM: Di sini jelas, ayat ini menyebutkan sendiri,
bahwa Yesus diperanakkan oleh Maria. Jadi Yesus adalah anak manusia, bukan anak
Tuhan, sebagaimana telah saya terangkan dalam pertemuan
pertama.
AW: Ya, pada pertemuan pertama bapak telah
terangkan dan saya telah mengerti. Menurut pendapat bapak, apakah sebenarnya
yang dimaksudkan dengan kata: "Yesus dan Kristus."
BM: Apakah saudara belum mengetahui arti daripada
dua buah kata tersebut?
AW: Saya mengerti. Tetapi hanya untuk mencocokkan
saja dengan penafsiran bapak.
BM: Baik, Yesus adalah bahasa Yunani, yang
berarti: "Melepaskan," melepaskan manusia daripada dosa.
AW: Darimanakah adanya keterangan bahwa Yesus itu
berarti melepaskan dosa.
BM: Sebetulnya susunan pertanyaan itu timbul dari
saya. Tetapi saya mengerti mungkin saudara akan menguji saya tentang Injil,
walaupun begitu saya penuhi juga pengharapan saudara. silahkan periksa di Matius
pasal 1 ayat 21.
AW: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka ia
akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau namakan Dia, Yesus,
karena ialah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala
dosanya."
BM: Itulah ayatnya, Arti Kristus ialah Almasih,
Sang Sabda, Adil, Ratu Salem dan ada beberapa lagi artinya yang lain: Kata
Almasih dalam Injil bahasa Inggris disebut: "Christ the Lord," didalam Injil
bahasa Arab disebut: "Almasih Ar-Robb." Kata "Lord dan Robb" artinya tuanku,
paduka tuan, dan ada juga dengan arti Tuhan, dan lain-lain lagi. Akan tetapi
karena Yesus sendiri mengaku bahwa ia bukan Tuhan melainkan utusanNya bagaimana
tersebut dalam kitab Injil Johanes pasal 17 ayat 23, dan ia diperanakkan oleh
manusia, sebagaimana tersebut dalam Injil Matius pasal 1 ayat 16 dan 21, malah
ia sendiri yang berkata dan mengakui bahwa Tuhan itu Esa (Tunggal), sebagaimana
disebutkan dalam Injil Markus, pasal 12 ayat 29 dan di ayat-ayat Injil yang
lain-lain, maka berdasarkan pengakuan Yesus itu, jelas Yesus itu bukan Tuhan dan
bukan anak Tuhan.
AW: Benar yang bapak maksudkan
itu.
BM: Selanjutnya harap periksa lagi di Markus
pasal 12 ayat 29
AW: Di sini menyebutkan: "Maka jawab Yesus
kepadanya: 'Hukum yang terutama inilah: dengarlah olehmu hai Israil, adapun
Allah Tuhan Kita, ialah Tuhan Yang Esa'."
BM: Jelas bahwa Tuhan itu Esa, artinya satu,
Tunggal, jadi Yesus bukan Tuhan sebagaimana telah saya
terangkan.
AW: Ya, sudah bapak terangkan kemarin
malam.
BM: Periksa lagi Ulangan pasal 4 ayat
35.
AW: Di sini menyebutkan: "Maka kepadamulah Ia itu
ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu Allah, dan kecuali Tuhan yang
Esa tiadalah yang lain lagi."
BM: Kitab Injil saudara sendiri yang menyebutkan
dan Yesus sendiri yang menyampaikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah yang
Esa. Jadi tegas sekali Yesus sendiri tidak mengaku menjadi Tuhan. Inipun telah
saya terangkan pada pertemuan kita kemarin malam.
AW: Ya, saya sudah mengerti dan
menerimanya.
BM: Periksa lagi di Ulangan pasal 6 ayat
4.
AW: Di Ulangan pasal dan ayat tersebut
menyebutkan demikian: "Dengarlah olehmu hai Israil! Sesungguhnya Hua Allah kita,
Hua itu Esa adanya."
BM: Jelas di kitab Injil sendiri menyebutkan
Allah itu Esa, Tunggal. Yesus telah mengakui sendiri bahwa dia bukan Tuhan.
Bagaimana pendapat saudara. Kaum Kristen mengatakan Yesus itu tuhan, sedangkan
Yesus sendiri menolak disebut dirinya Tuhan.
AW: Ya, saya tidak mengerti dan tambah
bingung.
BM: Biarlah tidak apa-apa. Marilah kita teruskan
lagi. Periksa di Matius pasal 27 ayat 1.
AW: Baik, di sini menyebutkan: "Setelah hari
siang, maka segala kepala iman dan orang tua-tua kaumpun berundinglah atas hal
Yesus, supaya dibunuh Dia."
BM: Kalau betul Yesus itu Tuhan, mustahil ada
manusia merencanakan untuk membunuh Dia. Silahkan buka lagi di Matius pasal 26
ayat 38.
AW: Di ayat ini ada menyebutkan: "Kemudian kata
Yesus kepada mereka itu: 'Hatiku amat sangat berdukacita, hampir mati rasaku;
tinggallah kamu disini dan berjagalah sertaku.'"
BM: Di ayat ini menyebutkan bahwa Yesus amat
sangat berduka cita pantaskah ada Tuhan berduka cita. Ini menunjukkan bahwa
Yesus bukan Tuhan. Periksa lagi di Lukas pasal 2 ayat 11.
AW: Baik di ayat ini menyebutkan: "Sebab pada
hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu di dalam
negeri Daud."
BM: Wajarkah Tuhan dilahirkan oleh manusia
(Maria). Terus periksa di Johanes pasal 5 ayat 30.
AW: Baik, di sini menyebutkan: "Maka aku tidak
boleh berbuat satu apa dari mauku sendiri, Seperti aku dengar begitu aku
hukumkan, dan hukumku itu adil adanya, karena tidak aku coba turut mauku
sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus aku."
BM: Ayat itu Yesus sendiri yang berkata bahwa ia
tidak berkuasa berbuat sekehendaknya. Wajarkah Tuhan tidak berkuasa berbuat
sekehendaknya. Di ayat itupun Yesus mengaku sendiri bahwa kehendaknya itu
menurut kehendak Tuhan yang mengutus dia. Kalau Yesus betul Tuhan, tentu tidak
dapat diperintah oleh siapapun. Di ayat ini juga Yesus mengaku, bahwa dia bukan
Tuhan melainkan diutus oleh tuhan. Yang diutus itu tentu bukan
Tuhan.
AW: Kalau berdasarkan ayat tersebut, memang benar
keterangan Bapak.
BM: Kalau begitu jelas bahwa:
-
Yesus Datang kedunia ini bukan kemauannya sendiri tetapi utusan Tuhan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Tuhan telah mengutus Nabi-nabi dan rasul-rasul yang lain.
-
Yesus menghidupkan orang mati bukan maunya sendiri melainkan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Ilyas dapat menghidupkan orang mati.
-
Yesus dapat menyembuhkan penyekit kusta (lepra), bukan kehendaknya sendiri, melainkan atas kehendak Tuhan sebagaimana Ilyas dapat menyembuhkan penyakit lepra.
Keterangan
saya ini berdasarkan pengakuan Yesus sendiri di ayat tadi bahwa "Tidak aku coba
mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus Aku."
Apakah
Saudara memerlukan lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan pengakuan Yesus sendiri
bahwa Ia bukan Tuhan.
AW: Buat saya masih memerlukan lagi, bukankah
telah saya sampaikan kepada Bapak, bahwa saya ingin mencari kepuasan dalam
meneliti ajaran-ajaran agama, terutama dalam hal Ketuhanan yang hakiki. Tetapi
saya ingin bertanya, dan maaf sebelumnya, bagaimanakah bapak bisa hafal diluar
kepala tentang ayat-ayat Bibel, dan keistimewaan bapak ini saya merasa
kagum.
BM: Itu adalah petunjuk Tuhan. Alhamdulillah saya
memang mempelajari bermacam agama, akhirnya saya bertambah yakin akan kebenaran
Agama Islam. Kalau saudara merasa kagum kepada saya, maka sayapun lebih merasa
kagum lagi kepada saudara selaku pemeluk agama Kristen berhasrat meneliti
ajaran-ajaran agamanya. Juga dengan bantuan bapak Markam ini. Baiklah kita
lanjutkan, periksa lagi di Ulangan pasal 4 ayat 39.
AW: Baik, di pasal dan ayat ini disebutkan
sebagai berikut: "Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini
baik-baik, bahwa Tuhan itulah Allah, baik di langit yang di atas, baik di bumi
yang di bawah, dan kecuali ia tiadalah lain lagi."
BM: Tegas sekali, dikitab Injil sendiri yang
menyebutkan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Yesus sendiri pula yang
berkata bahwa tiada tuhan melainkan Allah. Jadi Yesuspun bukan Tuhan. Ayat ini
tentu tidak dapat diputar-putar lagi. Kalau ada penganut agama Kristen mengakui
Yesus itu Tuhan, maka pengakuannya bertentangan dengan kitab sucinya sendiri,
dan bertentangan pula dengan ajaran Yesus.
AW: Tetapi dalam Injil Johanes pasal 10 ayat 38
ada menyebutkan: "Supaya kamu dapat tahu dan percaya, yang Bapa ada di dalam
aku, dan aku ada di dalam Bapa." Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus di dalam Tuhan
dan Tuhan di dalam Yesus, maksudnya Tuhan dan Yesus itu satu adanya atau
singkatnya bahwa Yesuspun Tuhan. Juga dalam Johanes pasal 14 ayat 11 ada
menyebutkan: "Percayalah yang aku ini dalam Bapa, dan Bapa dalam
aku."
BM: Kalau saudara berpegang dengan ayat tersebut,
bahwa Yesus itu Tuhan, makasaudara harus mengakui juga bahwa Tuhan itu Yesus dan
Yesus itu Tuhan.
AW: Tidak demikian, tetapi Yesus dan Tuhan itu
satu.
BM: Kalau begitu, saya ingin bertanya: "Di ayat
itu ada dua rangkaian kata ialah "Yesus dan Tuhan." Siapakah yang lebih berkuasa
di antara keduanya. Tuhan Bapakah atau Yesus.
AW: Tentu Tuhan Bapa.
BM: Kalau masih ada yang lebih berkuasa dari
Yesus, maka Yesus tentu bukan Tuhan, lebih jelas periksa di Injil Johanes pasal
14 ayat 28.
AW: Baik, di ayat ini ada menyebutkan: "Kamu
sudah dengar aku bilang, yang aku pergi serta datang kembali sama kamu. Coba
kamu cinta sama aku, hati, sebab aku sudah bilang: 'Yang aku pergi sama Bapa,
karena bapaku itu lebih dari aku.'"
BM: Di ayat ini Yesus sendiri mengatakan: "Bapaku
itu lebih dari aku," ini menunjukkan bahwa, kalau Yesus itu Tuhan, maka ialah
tuhan yang tidak sempurna, oleh karena masih ada yang melebihi tingkatnya. Yang
tidak sempurna itu tentu bukan Tuhan. Harap saudara periksa lagi di Injil
Johanes pasal 12 ayat 45.
AW: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan
sebagai berikut: "Dan barangsiapa yang melihat aku, dia melihat sama Dia yang
mengutus aku."
BM: Pantaskah tuhan diutus. Kalau Yesus itu
Tuhan, mengapa ada Tuhan yang diutus. Maksud ayat tersebut siapa yang melihat
Yesus, seolah-olah ia melihat Tuhan yang mengutus Yesus. Jadi perkataan Yesus
diatas menunjukkan bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan
Tuhan.
AW: Saya belum meneliti maksud ayat di Johanes
pasal 10 ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 yang menyebutkan bahwa "Bapa dalam aku dan
aku dalam Bapa," seperti yang telah saya bacakan tadi. Akan tetapi dalam ayat
ini saya berpendapat ada dua macam penafsiran:
1. Yesus
adalah Tuhan.
2.
Berdasarkan Injil Johanes pasal 12 ayat 45 yang kita baca itu menyebutkan, Yesus
itu adalah utusan Tuhan. Utusan disini maksudnya selaku Tuhan ia menyampaikan
sendiri ajarannya kepada manusia.
BM: Ayat itu bukan berarti mempunyai dua macam
penafsiran, tetapi diantara dua ayat tersebut yakni di Johanes pasal 10 ayat 38,
dan pasal 14 ayat 11 dan Johanes pasal 12 ayat 45 itu adalah bertentangan. Di
satu ayat ditafsirkan Yesus itu Tuhan, dan di ayat lain disebutkan bahwa Yesus
itu utusan Tuhan. Jadi di dalam Injil sendiri terdapat ayat-ayatnya antara yang
satu dengan yang lain bertentangan. Kita perlu ingat kembali pada pembicaraan
kita semula kalau ada kitab suci yang isinya berselisih antara satu ayat dengan
ayat yang lain, maka apakah kitab suci itu masih akan dipertahankan
kesuciannya?
AW: Betul, kita telah bicarakan hal itu pada
pertemuan yang lalu.
BM: Andaikan saudara masih juga mempertahankan
ketuhanan Yesus dengan berdasarkan ayat Bibel yang menyebutkan: "Yesus dalam
Bapa dan Bapa dalam Yesus" sebagaimana tersebut dalam Johanes pasal 10 ayat 38
dan pasal 14 ayat 11 itu maka saudarapun akan dijawab oleh kitab Injil saudara
sendiri, bahwa penafsiran saudara itu tidak benar.
AW: Dimanakah menyebutkan
demikian?
BM: Silahkan saudara periksa di Injil Johanes
pasal 17 ayat 21.
AW: Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya
semua jadi satu, ia Bapa! seperti Bapa dalam saya dan saya dalam Bapa dan supaya
dia orang jadi satu dalam kita, biar dunia percaya Bapa sudah mengutus
saya."
BM: Jelas di ayat ini kalau Yesus sendiri berkata
bahwa Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus dan muridnya pun ada dalam Bapa.
Kalau begitu harus saudara akui bahwa murid-murid Yesuspun Tuhan
juga.
AW: Kalau begitu bagaimana arti yang sebenarnya
ayat itu menurut Bapak.
BM: Kalimat, "Bapa dalam saya," dan muridnya jadi
satu dengan kita (Allah dan Yesus) di ayat tersebut maksudnya, supaya Yesus
senantiasa tidak melupakan Allah (Bapa) demikian juga muridnya tidak melupakan
Yesus dan Allah (Bapa). Dan di akhir ayat tersebut Yesus berkata "biar dunia
percaya yang Bapa mengutus saya." Rangkaian kata-kata ini tegas sekali Yesus
mengakui bahwa ia bukan anak Allah, melainkan utusannya, dan teruskan saudara
baca di Johanes pasal 17 ayat 23.
AW: Baik, ayat tersebut menyebutkan: "Saya dalam
dia orang, dan Bapa dalam saya, supaya dunia boleh tahu yang Bapa sudah mengutus
saya."
BM: Apakah susunan ayat tersebut belum jelas
bahwa Yesus sendiri yang berkata dan mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan
utusan Tuhan. Apakah saudara masih belum puas tentang ayat-ayat Injil yang
menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan, karena saya anggap telah cukup banyak
tunjukkan kepada saudara.
AW: Sebagaimana telah saya sampaikan kepada
bapak, saya ingin kepuasan. Sebetulnya keterangan-keterangan bapak telah
memuaskan saya, namun demikian kalau masih ada ayat-ayatnya lagi harap bapak
tunjukkan.
BM: Baik saya penuhi pengharapan saudara silahkan
saudara periksa di kitab Samuel yang kedua pasal 7 ayat 22.
AW: Pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai
berikut: "Maka sebab itu besarlah Engkau, ya Tuhan Allah karena tiada yang dapat
disamakan dengan dikau dan tiada Allah melainkan Engkau sekedar yang telah kami
dengar dari telinga kami."
BM: Di ayat ini jelas bahwa Yesus sendiri
menghadapkan kata-katanya kepada Allah, bahwa tiada yang dapat disamakan dengan
Allah. Jadi Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya tidak sama dengan Tuhan, dengan
kata lain ia bukan Tuhan dan ditengah-tengah ayat itu Yesus sendiri berkata:
"Tiada Allah melainkan engkau." Jadi Yesus termasuk yang lain, yakni ia bukan
Tuhan Allah. Rangkaian ayat tersebut, Yesus sendiri yang berkata bahwa, "tiada
Tuhan melainkan Allah" mengapa kaum kristen mengangkat Yesus selaku Tuhan.
Silahkan periksa lagi Injil Yahya pasal 17 ayat 8.
AW: Baik, sebutan ayat tersebut adalah sebagai
berikut: "Karena segala firman yang telah Engkau firmankan kepadaku, itulah Aku
sampaikan kepada mereka itu, dan mereka itu sudah menerima dia, dan mengetahui
dengan sesungguhnya bahwa Aku datang dari Ada-Mu, dan lagi mereka itu percaya
bahwa Engkau yang menyuruh aku."
BM: Di ayat ini Yesus sendiri berkata bahwa ia
menerima firman dari Allah. Kalau Yesus Tuhan, tentunya tidak membutuhkan firman
dari siapapun juga. Di akhir ayat itu juga Yesus sendiri berkata bahwa
"Engkaulah yang menyuruh aku." Jadi Yesus itu bukan tuhan, melainkan pesuruh
Tuhan, sebagaimana Nabi-nabi dan utusan-utusan Allah yang lain-lain juga.
Teruskan saudara periksa Injil Matius pasal 26 ayat 2.
AW: Baik, disini menyebutkan: "Kamu memang
mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan
diserahkan supaya ia disalibkan."
BM: Yang dimaksud dengan anak manusia di ayat itu
ialah Yesus sendiri. Jadi jelas Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Tuhan,
melainkan anak manusia. Lanjutkan periksa Injil Matius pasal 5 ayat
45.
AW: Baik, ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu
menjadi anak-anak Bapamu yang disurga..."
BM: Cukup sampai di situ. Di ayat ini saudara
saksikan sendiri, bahwa Yesus sendiri yang berkata kepada murid-muridnya, supaya
kamu menjadi anak-anak bapamu yang di surga; yakni apabila murid-muridnya taat
atas perintah-perintah Tuhan, menurut Yesus mereka akan jadi anak Tuhan juga.
Berdasarkan ayat Bibel tersebut tentunya anak tuhan akan menjadi banyak
jumlahnya, bukan Yesus saja.
AW: Tetapi di Injil Johanes pasal 1 ayat 34
menyebutkan: "Maka aku sudah melihat itu, serta bersaksi yang dia inilah anak
Allah." Juga di Injil Matius pasal 3 ayat 17 menyebutkan: "Maka suatu suara dari
langit mengatakan: 'Inilah Anakku yang kukasihi, kepadanya aku
berkenan.'"
Di Injil
Lukas pasal 1 ayat 32 juga menyebutkan: "Maka ia akan menjadi besar, dan Ia akan
dikatakan anak Allah yang Maha Tinggi, maka Allah, Tuhan kita akan mengaruniakan
kepadanya takhta Daud, nenek moyangnya itu." Di Ibrani pasal 4 ayat 14
menyebutkan: "Sedangkan ada kepada kita seorang Imam Mahabesar yang sudah
melintas segala langit, yaitu Yesus Anak Allah, maka hendaklah kita memegang
pengakuan itu."
Dan masih
banyak lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan bahwa Yesus Anak Allah. Kalau Bapak
memerlukan akan saya tunjukkan ayat-ayatnya.
BM: Saya mengerti, bahwa ayat-ayat Bibel yang
menyebutkan Yesus Anak Allah sebagaimana tersebut di:
Matius :
Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan Pasal 16
ayat 17.
Johanes :
Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan 40, pasal 17 ayat 1, pasal 19 ayat 7, pasal
16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 23 dan beberapa ayat lainnya di
Johanes.
Rum :
Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 32.
Galitiah:
Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6.
Lukas :
Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9, pasal 4 ayat 43
dan 41.
Ibrani :
Pasal 1 ayat 2,5 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan
8.
Matius :
pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat 33,
pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17.
Korintus
I: Pasal 1 ayat 9. Dan masih ada beberapa ayat lain di kitab Injil yang
menyebutkan Yesus itu Anak Allah tetapi maksudnya bukan anak Allah yang
sebenarnya, karena Yesus sendiri mengaku di kitab Injil bahwa ia adalah utusan
Allah, bukan Anak Allah. Dan ia sendiri berkata: "anak manusia" bukan anak
Tuhan. Jadi jumlah ayat-ayat di kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu anak
Allah tidak menjamin kebenarannya bahwa ia anak Allah betul-betul, sebagaimana
kita sering mendengar ucapan-ucapan "Anak Kapal," "Anak Sekolah," tidak berarti
bahwa kapal dan sekolah itu beranak, melainkan mempunyai arti bahwa orang itu
selalu terikat oleh peraturan-peraturan kapal dan pelajaran-pelajaran di
sekolah. Periksa lagi Yahya pasal 5 ayat 30.
AW: Ayat tersebut demikian bunyinya: "Suatu pun
tidak aku dapat berbuat menurut kehendakku sendiri melainkan aku menjalankan
hukum sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adil adanya, karena bukannya
aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan
aku."
BM: Di sini jelas sekiranya Yesus itu Tuhan,
tentu dapat berbuat sekehendaknya sendiri. Tetapi di Bibel sendiri menyebutkan
bahwa perbuatan Yesus itu adalah kehendak Tuhan. Dan sekiranya Yesus itu Tuhan,
tentunya tidak ada yang mengutus. Mustahil Tuhan menjadi utusan Tuhan, atau
dengan lain kata "Utusan Tuhan itu adalah Tuhan," bisakah terjadi
demikian.
AW: Sudah jelas dan terima
kasih.
BM: Silahkan periksa lagi di Yahya pasal 3 ayat
13.
AW: Baik, disini menyebutkan: "Seorang pun tiada
naik kesurga, kecuali ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak
manusia."
BM: Jelas di Bibel sendiri menyebutkan bahwa
Yesus sendiri adalah anak manusia bukan anak Tuhan.
AW: Betul berdasarkan ayat tersebut Yesus adalah
anak manusia.
BM: Periksa lagi di Matius pasal 27 ayat
30.
AW: Baik, disini menyebutkan: "Maka mereka itupun
meludahi Dia, serta mengambil buluh itu memalu kepalanya."
BM: Kalau Yesus itu betul Tuhan, bagaimana Tuhan
bisa diludahi dan diperolok-olokkan. Mengapa ada Tuhan yang begitu lemah. Sesuai
dengan pengharapan saudara supaya puas dengan soal ketuhanan Yesus menurut
Bibeldan perkataan Yesus sendiri ada menyebutkan Ia bukan Tuhan, sekali lagi
periksa di Matius pasal 21 ayat 18 dan 19.
AW: Baik, di sini menyebutkan: "Pada pagi-pagi
harinya, apabila Ia kembali kenegeri itu, ia merasa lapar. Serta dipandangnya
sepohon ara di sisi jalan, pergilah ia kesitu dan didapatinya suatu apapun tiada
dipohon itu, melainkan daun sahaja. Lalu berkatalah Ia kepadanya: 'Janganlah
jadi buah dari padamu lagi selama-lamanya. Maka dengan seketika itu juga layulah
pohon ara itu.'"
BM: Kalau Yesus itu Tuhan tentu ia tidak akan
mengutuk pohon itu supaya tidak berbuah melainkan ia akan menciptakan buah pada
pohon itu dengan kekuasaannya selaku Tuhan. Akan tetapi pohon yang tidak berbuat
kesalahan apa-apa kepada Yesus dan pohon yang tidak tahu apa-apa itu malah
dikutuk oleh Yesus. Wajarkah Tuhan mengutuk makhluk yang tidak bersalah. Padahal
kalau betul Yesus itu Tuhan tentu Ia berkuasa menciptakan pohon itu supaya
mengeluarkan buahnya seketika itu juga, tidak lalu
mengutuknya.
AW: Bapak hafal betul tentang ayat-ayat di Kitab
Injil, jadi sudah jelas berdasarkan ayat-ayat Injil yang bapak sebutkan dan
dikuatkan lagi dengan beberapa ayat lainnya, nyatalah bahwa Yesus itu bukan anak
Tuhan.
BM: Persoalan Yesus anak Tuhan itu telah kita
bicarakan pada pertemuan pertama, dan sudah dibereskan oleh Injil sendiri yang
menyebutkan bahwa selain Yesus masih banyak lagi beberapa manusia yang harus
diakui Anak Tuhan, dan seharusnya mereka itu diakui juga oleh golongan Kristen,
menjabat anak tuhan, bukan Yesus saja, karena berdasarkan Kitab Injil sendiri
anak Tuhan itu banyak.
AW: Ya betul kita telah bicarakan tentang
itu.
BM: Supaya lebih Jelas, baiklah saya ulangi, di
Injil ada menyebutkan bahwa:
1. Daud
anak Allah yang sulung (Mazmur, pasal 89 ayat 27)
2. Yakub
(Israil) adalah anak Allah yang Sulung (Keluaran pasal 4 ayat 22 dan
23)
3. Afraim
adalah anak Allah yang Sulung (Yeremia pasal 31 ayat 9)
Jadi Daud
anak Allah yang sulung, Yakub anak Allah yang sulung, dan Afraim juga anak Allah
yang sulung. Ketiga-tiganya atau kesemuanya adalah anak sulung. Yang manakah
yang betul-betul sulung. Apakah ayat ini benar semuanya atau salah semuanya.
Karena itu saya jelaskan bahwa Anak Allah yang tersebut dalam Bibel itu, tidak
berarti anak Allah yang sebenarnya melainkan maksudnya ialah kekasih Allah, atau
mereka yang taat kepada perintah-perintah Tuhan.
AW: Saya sudah mengerti terima
kasih.
BM: Tetapi saudara mungkin belum mengerti betul
tentang arti "Anak dan Bapa" dalam bahasa Ibrani, atau susunan bahasa yang
terpakai dalam Bibel.
AW: Kalau begitu bagaimanakah arti yang
sebenarnya.
BM: Dalam bahasa Ibrani kata "Bapa" itu dipakai
buat Tuhan, sedangkan kata "anak" dipakai buat mereka yang dihormati, seperti
para Nabi dan para Rasul.
AW: Dasar apakah yang dipergunakan oleh Bapak
tentang keterangan itu.
BM: Saya sudah sebutkan pada pertemuan yang
pertama ialah tersebut dalam Injil Matius.
AW: Saya tidak ingat, di pasal dan ayat
berapa.
BM: Silahkan buka Matius, pasal 5 ayat
9.
AW: Baik, di sini disebutkan: "Berbahagialah
segala orang yang mendamaikan orang karena mereka itu akan disebut anak
Allah."
BM: Jelas siapa saja mendamaikan manusia akan
disebut akan menjabat "Anak Allah," kalau begitu anak Allah itu ratusan, ribuan
malah mungkin jutaan orang, jadi bukan Yesus saja.
AW: Apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok
malam saja, karena sudah larut malam.
BM: Terserah saudara, tetapi baiklah besok malam
saja kita lanjutkan.
Comments
Post a Comment