DEBAT ANISH SOROSH VS AHMED DEEDAT PART 2
MASIH SOROH YANG BERPIDATO
Saudara-saudari
yang terhormat!
Mampukah
anda untuk menafsirkan kepada saya urutan angka tiga dalam kondisi-kondisi
berikut ini, jika yang dimaksudkan bukanlah isyarat kepada rahasia
Trinitas?!
Mesias
telah menciptakan tiga keajaiban yang berkaitan dengan nelayan di Laut Jaliel,
beliau telah menghidupkan kembali tiga orang yang telah mati, seorang anak
putri, seorang pemuda dan seorang laki-laki tua sebagai tanda kecintaan beliau
kepada semua orang dengan berbagai perbedaan umur mereka.
Petrus
telah mengingkari tuannya (Mesias) tiga kali dan menyatakan kecintaannya kepada
tuannya sebanyak tiga kali. Dan, kemunculan Mesias juga disaksikan oleh tiga
orang dari murid-murid beliau.
Lama masa
risalah beliau di atas muka bumi adalah tiga tahun, dan beliau adalah orang
ketiga dari tiga orang yang telah disalib pada waktu itu. Salah seorang mereka
disalib dengan sebab dosa, yang lainnya dengan dosa, dan beliau disalib sebagai
penebus dosa. Kemudian beliau bangkit dari antara orang-orang yang mati pada
hari yang ketiga.8 Apakah ada di antara anda ada orang yang sanggup mengingkari
penyampaian dari Allah ini!?. Ataukah anda menyangka bahwa Allah sengaja telah
menyesatkan kita dan berdusta kepada kita!?. Jauh sekali.
Sebab,
Allah mungkin menjadikan atau tidak menjadikan, berbuat atau tidak
berbuat.
Yesus
yang tidak pernah berdusta dan tidak pernah sekalipun berbuat kesalahan, telah
mengakhiri risalah penebusan dosanya dengan keterangan jelas yang disebutkan
dalam Injil Matius:
"Yesus mendekati mereka dan
berkata, 'Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi ". (Matius 28: 18)
Nabi mana
yang berani mengucapkan perkataan semacam ini!?.
"Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus. Dan ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman ". (Matius 28: 19-20)
Jutaan
orang Masehi menamakan pesan ini ‘pesan penginjilan tugas yang agung', dan
kebanyakan kami memulai upacara-upacara keagamaan dengan ungkapan ‘atas nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus'.
Sekarang
marilah kita beralih kepada tema yang sedang kita perbincangkan, yaitu apakah
Mesias itu adalah Tuhan?.
Biar saya
tegaskan kepada anda, seandainya Yesus dilahirkan dengan cara yang sama seperti
saya dilahirkan, bukan dengan cara yang luar biasa dari seorang wanita perawan,
hidup dan mati seperti semua manusia, tidak bangkit dari antara orang-orang yang
mati dan tidak naik ke langit, maka persolannya pasti tidak akan begini dan
Mesias adalah seorang pembohong besar.
Adapun
pertanyaan sesungguhnya yang harus dilontarkan pada malam ini adalah, apakah
Allah itu adalah Mesias?.
Jika kita
mengakui bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu, maka kita akan menghadapi
masalah. Dari satu sisi kita percaya bahwa Allah mampu melakukan apa saja yang
Dia kehendaki, karena kemampuan-Nya tidak terbatas. Dan, dari sisi lain kita
menafikan kemampuan ini dari-Nya ketika mengingkari hak-Nya untuk menjadi
seorang manusia. Manusia tidak mampu menjadi Tuhan!. Ini adalah kafir dan
tajdif.9 Akan tetapi Allah mampu menjadi manusia, dan namanya adalah Tuhan
Yesus, penebus dosa, raja diraja, dan tuan segala tuan.
DR.
Stanley Johns yang diberi julukan ‘Utusan kepada orang-orang Hindu' ada
menjelaskan tentang jenis-jenis agama yang terdapat di dunia:
(1).
Jenis pertama: kesimpulannya bahwa Allah menyingkapkan zat-Nya dengan sebuah
kitab suci.
(2).
Jenis kedua: bahwa Firman menjadi syari'at atau sekumpulan
hukum-hukum.
(3).
Jenis ketiga: bahwa Firman menjadi jasad.
Seandainya manusia adalah
perpustakaan-perpustakaan, niscaya kitab adalah cara terbaik untuk berinteraksi
dengan mereka. Seandainya mereka adalah undang-undang dan hukum-hukum internal,
niscaya mereka merespon sekumpulan hukum-hukum dengan sebaik-baiknya. Dan karena
kita adalah manusia, Allah menghendaki agar Firman menjadi jasad, sebagaimana
yang kita baca dalam Injil Yohanes:
Firman
itu telah menjadi jasad, dan diam diantara kita, dan kita melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih
karunia dan kebenaran1 ". (Matius 1:
14) 10
Bagi anda
yang mengetahui kisah Ibrahim, biarkan saya menggugah kembali ingatan anda pada
malam ini.
Sesungguhnya Allah telah datang
kepada Ibrahim dalam bentuk seorang manusia, seribu lima ratus tahun sebelum
Allah datang ke Betlehem dalam bentuk seorang anak kecil.
Mari kita
lihat dalam pasal 18 dari kitab Kejadian, di mana disebutkan:
"Kemudian Tuhan menampakkan diri
kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari
panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di
depannya. Serudah dilihatnya, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong
mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata, 'Tuanku, jika aku telah
mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini ". (Kejadian: 18:
1-4)
Kemudian
kita baca dalam ayat 13 dari pasal yang sama:
"Lalu
berfirmanlah Tuhan kepada Abraham, 'Mengapakah Sara tertawa dan berkata:
sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?. Adakah sesuatu
apapun yang mustahil untuk Tuhan? pada waktu, yang telah ditetapkan itu, tahun
depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara mempunyai
seorang anak laki-laki ". (Kejadian: 18:
13-14)
Tersebut
dalam ayat 22-25 pada pasal yang sama:
"Lalu
berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom. Tetapi Abraham
masih berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, "Apakah
Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik ?. Bagaimana
sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?. apakah Engkau akan
melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh
orang benar yang ada di dalamnya itu?. Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk
berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama orang fasik, sehingga orang
benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian itu
dari pada-Mu. Masa Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil!? “. (Kejadian 18:
22-25)
Dan pada
akhir ayat pasal 18 dari kitab Kejadian, gambaran Tuhan alam dilukiskan dalam
bentuk manusia:
"Lalu
pergilah Tuhan setelah la selesai berfrman kepada Abraham, dan kembalilah
Abraham ketempat tinggalnya ". (Kejadian 18: 33)
Saya
bertanya kepada anda saudara-saudaraku yang budiman, seandainya Tuhan tidak
menghendaki keterikatan dengan ikatan tempat, masa, jarak dan berhadap-hadapan,
lalu bagaimana Dia mampu meninggalkan Ibrahim?!.
Apa yang
akan kita tentang Melkisedek yang merupakan jelmaan terakhir Yesus, Mesias!?.
"Tersebut
dalam Surat Kepada Orang Ibrani:
"Sebab
Melkisedek11 adalah raja Salem dan imam Allah Yang Maha Tinggi, ia pergi
menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja dan
memberkati dia. Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya.
Menurut arti namanya, Melkisedek. adalah pertama-tama raja kebenaran , dan juga
raja Salem, yaitu damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu dan tidak
bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena
ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam selama-lamanya".
(Ibrani 7:
1-13)
Dia
diciptakan dari tanah bumi, demikian pula kita diciptakan dari tanah bumi.
Sedangkan Yesus dilahirkan dari Roh Kudus.
Dalam
bukunya yang berjudul "Apa nama-Nya?", Tuan Deedat mengeluarkan segenap pendapat
untuk membuktikan bahwa di antara sifat-sifat "Tuhan yang paling khusus adalah
tidak pernah makan sama sekali.
Anda
siapa dan mereka orang-orang primitif itu siapa, sehingga kalian mrngatakan apa
yang mungkin dilakukan oleh Tuhan atau tidak dilakukan-Nya, apa yang
dikatakan-Nya dan apa yang tidak, apa yang dijadikan-Nya apa yang
tidak!!?.
Pasal 18
dari kitab Kejadian bercerita tentang tiga orang pengunjung yang datang dari
langit kepada Ibrahim. Lalu beliau bercerita dengan pimpinan mereka dengan
berkata: Wahai tuan, dan beliau berdiri di samping mereka ketika mereka sedang
makan. Beberapa abad setelah itu, Yesus -Khalil Ibrahim dan Tuhannya- makan
bersama murid-muridnya, sebelum dan sesudah kebangkitannya.
Karna
inilah yang dipilih-Nya, dan karena Dialah Allah. Barangkali masalah yang ada di
hadapan anda wahai kaum muslimin, kendati anda mengulang-ulang kalimat Allahu
Akbar sebanyak 40 kali dalam sehari, akan tetapi Allah dalam pandangan anda
tidak cukup besar untuk menciptakan keajaiban-keajaiban yang luar
biasa.
Saya akan
bertanya kepada anda, sampai kapan anda akan membiarkan Allah jauh dari kita,
tanpa peduli dengan kita, bersikap sombong terhadap kita, padahal Dialah yang
telah menaptakan kita dalam bentuk dan rupa-Nya!!?.
Orang-orang tersebut telah muncul
menunjukkan diri kepada Ibrahim dan mereka berjalan ke arah Sodom. Salah seorang
dari mereka tertinggal di belakang, dan dialah yang disapa oleh Ibrahim dengan
ucapannya: Wahai Tuan.
Dengan
penuh keikhlasan, secara sistematis dan jelas, biarkan saya menunjukkan kepada
anda sebagian dari sifat-sifat utama yang dimiliki Allah, dan anda dengan
sendirinya akan melihat bahwa semua sifat-sifat ini ada pada Yesus, Mesias, dan
beginilah keberadaan Yesus dari sejak azali.
Tersebut
dalam Injil Yohanes:
"Oleh
sebab itu ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang
Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada”. (Yohanes 17: 5)
Dalam
ceramah yang disampaikannya pada bulan Juli yang lalu di kota Birmingham, tuan
Deedat mengatakan bahwa dia mempercayai setiap kalimat yang diucapkan oleh
Mesias di dalam Injil. Jadi, hendaknya dia menjelaskan sikapnya yang kontradiksi
ini.
Kemudian
kita baca dalam Injil Yohanes:
“Abraham bapamu bersuka cita bahwa ia
akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersuka cita. Maka kata
orang-orang Yahudi itu kepada-Nya,`Umur-Mu belum lima puluh tahun dan Engkau
telah melihat Abraham?'. Kata Yesus kepada mereka, 'Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya sebelum Abraham jadi; Aku telah ada": (Yohanes 8:
56-58)
Jika anda
membaca ayat 13 dan ayat sesudahnya dari pasal 3 kitab Kejadian, anda akan
memahami sebabnya:
"Lalu
Musa berkata kepada A!lah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan
berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu ".
(Keluaran: 3: 13)
Kemudian
kita baca dalam ayat 2 pasal 5 dari kitab Mikha tentang nubuat yang berkaitan
dengan Betlehem, tanah kelahiran Mesias yang ditunggu, raja Yahudi. Pada ujung
ayatnya tersebut:
"...yang permulaannya sudah sejak
purbakala, sejak dahulu kala". (Mikha, 5:
2).
Apakah
sifat ini cocok untuk orang biasa? ataukah ini adalah sifat Allah yang mulia,
lalu Dia datang kepada kita dalam bentuk manusia?
Dalam
Injil Yohanes terdapat ayat yang berkenaan dengan keberadaan Mesias sebelum
permulaan alam.
"Sebab
Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan". ". (Yohanes 17:
24).
Sekarang
mari kita perhatikan kandungan ayat-ayat pasal pertama dari Injil
Yohanes:
"Pada mulanya adalah Firman; Firman
itu bersamasama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah ". (Yohanes 1:
1-14)
Coba
dengarkan kata-kata Sulaiman dalam kitab Amsal, di mana kita
baca:
"Siapakah yang naik ke sorga lalu
turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamannya? Siapakah yang
telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung
bumi? siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu ". (Amsal: 30: 4)
Mana
jawabannya?, atau apa jawaban atas pertanyaan itu?
Sepuluh
abad setelah nubuat ini berlalu, Tuhan Yesus memberikan jawabannya kepada kita.
Jawabannya ada dalam Injil Yohanes:
'Tidak
ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain daripada Dia yang telah turun
dari sorga, yaitu Anak Manusia". (Yohanes 3:
13)
Bible
menyebutkan bahwa Yesus tetap senantiasa dalam keadaannya yang kemarin, sekarang
dan selamanya, dan itulah sifat yang hanya duniliki oleh
Allah.
Kita
membaca dalam kitab wahyu kepada Yohanes:
“Aku
adalah Alfa dan Omega, permulaan dan penghabisan. Firman Tuhan Allah, yang ada
dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Maha Kuasa". (Wahyu 1: 8).
Kemudian
di dalam pasal yang sama, pada ayat 17-18 disebutkan:
17.
"Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang
yang mati; tetapi la meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: `Jangan
takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 18. dan Yang Hidup. Aku telah mati,
namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci
maut dan kerajaat maut. " (Wahyu Kepada
Yohanes, 1: 17-18).
Apakah
ayat-ayat, atau penjelasan, atau berita-berita yang disebutkan di dalam
al-Kitab di atas, menunjukkan bahwa Yesus yang dilahirkan secara luar biasa,
hanya sebagai manusia biasa atau apakah ayat-ayat, atau penjelasan, atau
berita-berita tersebut benar-benar menunjukkan bahwa Yesus adalah "Tuhan yang
menjelma dalam bentuk manusia?
Di antara
sifat-sifat Allah Yang Maha Tinggi dan Menguasai adalah mengetahui
peristiwa-peristiwa akan datang yang belum terjadi, dan Yesus dapat mengetahui
hal itu. Saya yakin bahwa mayoritas para hadirin, kaum terpelajar yang ada di
tempat ini sudah mengetahui tentang kisah seorang wanita Samiri yang disebutkan
di dalam Pasal empat dari Injil Yohanes. Mengapa wanita tersebut dapat yakin dan
percaya ketika Yesus mengatakan kepadanya bahwa ia adalah Mesias
Al-Muntazhar?
"16.
Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggilah suamimu dan datang ke sini. 17. Kata
perempuan itu: "Aku tidak mempuryai suami. "Kata Yesus kepadanya: `Tepat katamu
bahwa engkau tidak mempunyai suami. " 18. Sebab engkau sudah mempunyai lima
suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu, dalam hal ini engkau
berkata benar. " (Yohanes 4:
16-18).
Wanita
itu dipenuhi rasa takut, maka ia pun pergi ke kota dan mengatakan kepada
manusia:
"29.
"Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang
telah kuperbuat. Mungkin dia Kristus itu?"30. Maka mereka pun pergi ke luar kota
!a!u datang kepada Yesus. " (Yohanes 4:
29-30).
Mereka
mengatakan:
"45.
Filipus bertemu dengan Natanae! dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan
Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi,
yaitu
Yesus anak Yusuf dari Nazaret. " (Yohanes 1: 45).
"47.
Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang
kepadanya, lalu berkata teatang dia: "Lihat inilah seorang Israel sejati, tidak
ada kepalsuan di dalamnya!" 48. Kata Natanael kepadanya: "Bagaimana engkau
mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah
melihat engkau di bawah pohon ara. " 49. Kata Natanael kepadanya: "Rabi, Eagkau
anak Allah, Engkau Raja orang Israel. " (Yohanes
1: 47-49).
Mengapa
Yesus dapat melihat Natanael, padahal belum ada seorang pun vang dapat
melihatnva selain Allah.
Yesus
telah mengetahui tentang pengkhianatan yang akan dilakukan muridnya, ia juga
telah mengetahui tentang peristiwa penyalibannya, kematiannya, dan saatsaat
kembalinya, secara detail dan terperinci, hingga murid-muridnya sendiri pun pada
awalnya tidak mampu untuk mempercayainya.
la dapat mengetahui bahwa Butras akan
mengingkarinya sebanyak tiga kali, padahal Butras adalah salah seorang muridnya
yang sangat setia. Ia juga dapat mengisahkan secara terperinci tentang berbagai
macam peristiwa kehancuran yang akan terjadi di Baitul Maqdis, tentang
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi setelah tiga puluh tahun penyalibannya,
dan lain sebagainya. Di samping itu, ia juga telah berbicara tentang hari akhir,
dan peristiwa-peristiwa yang menunjukkan akan datangnya hari akhir tersebut,
yaitu persitiwa-peristiwa yang sedang kita alami malam ini di London dan di
kota-kota lain di seluruh dunia.
Pada
acara makan malam bersama murid-muridnya, yang disebut dengan makan malam
terakhir, ia mengisahkan kepada mereka tentang kematiannya, kebangkitannya, dan
saat-saat dimana ia akan kembali lagi ke dunia.
Dengan
seluruh bukti-bukti yang sangat jelas tersebut, apakah masih ada di antara kita
orang yang sanggup untuk mengatakan dengan ketulusan hatinya dan kejernihan
nuraninva bahwa Yesus bukan Tuhan yang menjelma dalam bentuk
manusia?.
Bahkan
al-Qur'an al-Karim sendiri, sebagai kitab suci umat lslam, turut mengatakan
bahwa Yesus dapat mengetahui kapan akan terjadinya hari
kiamat.12
Di dalam
Injil Matius disebutkan bahwa ketika jenderal dari para pembesar 'Timur sampai
di Baitlehem, mereka menanyakan, ‘dimanakah orang yang dilahirkan untuk menjadi
raja?'
Bukankan
suatu keanehan, jika anak yang dilahirkan itu (Yesus) disebut sebagai raja,
padahal julukannya yang benar adalah Amir (pemimpin).
Di dalam
Injil Matius, kita juga dapat membaca bahwa ketika mereka melihat seorang anak
kecil yang bersama Maryam, mereka segera bersujud kepadanya, dan orang-orang
yang berakal pun hingga hari ini masih bersujud kepadanya
(Yesus)13. Sedangkan tentang ketiga hadiah yang mereka berikan kepadanya (anak
kecil yang bersama Maryam) adalah hadiah-hadiah yang menunjukkan akan hal-hal
tertentu; emas yang mereka berikan menunjukkan bahwa ia adalah seorang raja,
pakaian yang mereka berikan menunjukkan bahwa ia adalah Tuhan, dan kepahitan
yang mereka berikan kepadanya menunjukkan akan kematiaannya di dalam kapan yang
tidak sama seperti kapan manusia.
Umat jin
dan setan pun mengetahui Yesus, dan mereka sujud kepadanya, seperti yang
disebutkan di dalam Injil Markus.
"6.
Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu
menyembah-Nya 7. dan dengan keras ia berteriak: `Apa urusan-Mu dengan aku, hai
Yesus, Anak Allah Yang Maha Tinggi? Demi Allah, jangan siksa aku. " (Markus 5: 6-7).
Dalam
ayat ke 41 dan setelah, dari pasal 20 Injil Lukas, terdapat beberapa bukti akan
keberadaan Yesus sebagai Tuhan, di antaranya adalah sujudnya musuhmusuhnya
kepadanya.
"41.
Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa
Mesaias adalah anak Daud. 42. Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur:
“Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, 43. Sampai
Kubuat musuh-musuh Mu menjadi tumpuan kaki Mu. 44. Jadi Dauxd menyebut dia
Tuannya, bagaimana mungkin ia anaknya pula?" (Lukas 20: 41
-44).
Dalam
Injil Yohanes pasal 9 juga disebutkan bahwa Yesus dapat menyembuhkan seorang
pemuda yang dilahirkan dalam keadaan buta. Selanjutnya mari kita baca ayat 35
sampai 38 dari pasal yang sama tentang akhir daripada kisah yang mengesankan
ini.
"35.
Yesus mendengar bahwa iu telah diusir keluar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu
dengan dia dan berkata: “Percayakah engkau kepada anak manusia?" 36. Jawabnya:
"Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya. " 37. Kata Yesus kepadanya;
"Engkau bukan saja melihat Dia, tetapi Dia sedang berkata-kata dengan engkau,
Dialah itu!" 38. Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" lalu ia sujud menyembah-Nya. "
(Yohanes 9:
35-38).
Ijinkan
saya membuka rasionalitas dan nurani anda dengan membahas dan mengingatkan anda
akan beberapa fenomena tentang Yesus yang disebutkan di dalam Surat Paulus
Kepada Jemaat di Kolose.
"13.
la telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam
Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; 14. di dalam Dia kita memiliki penebusan kita,
yaitu pengampunan dosa. 15. la adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, 16. karena di dalam Dia-lah
telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang
kelihatan dan, yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik
pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
17. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam
Dia. 18. Ialah kepada tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama
bangkit dari antara orang mati, sehingga ia lebih utama dalam segala sesuatu. "
(Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose 1:
13-18).
=======================================================================
KOMENTAR:
8. Sungguh aneh jika sang pendeta
iru menafsirkan kalimat-kalimat Bible dan peristiwa-peristiwanya dengan
sekehendak hatinya, sebab dengan cara apapun dia hendak mengarang-ngarang
rahasia Trinitas dari buki-bukti yang disebutkannya. Akan tetapi di sini kita
ingin sedikit membahas apa yang telah didakwakannya, yaitu kebangkitan Mesias
dari antara orang-urang yang mati pada hari
yang ketiga Mari kita mulai dengan nubuat yang dikatakan oleh
Yesus di dalam Injil Matius: 12: 40, begini bunyinya: "Sebab
seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga
Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga
malam".
Injil-Injil meriwayatkan
bahwa beliau mati di atas salib dan dikuburkan pada han (um'at, persisnya
sebelum terbenam matahan, maka ini dianggap satu malam. Anggaplah bahwa beliau
telah berada di dalam kubur pada pagi hari Sabtu selama satu hari satu malam.
Anggap jugalah bahwa beliau bangkit dari antara orang-orang yang mati pada pagi
hari Ahad sehingga kuburan tersebut tidak berisi lagi. Dengan demikian
bagaimanapun ini tidak sampai dua hari. Bagaimana bisa jadi tiga hari tiga
malam!?. (Pent.)
9. Tajdif
tersebut dalam kitab Nihayah Ibnu Atsir;
Laa tajdifuu bi ni 'amillah, artinya jangan kamu ingkari nikmat-nikmat
Allah dan kamu lepaskan. Tersebut dalam kamus Al-Munjid: Jaddafa ‘alallah,
artinya berbicara atas-Nya dengan kekafiran. Dengan makna inilah yang
dimaksud oleh kata Blasphemy dalam terjemahan bahasa Inggris yang
diperpegangi yang bemama naskah raja James. (Pent.)
10. "Firman itu telah menjadi
jasad", potongan ayat ini memiliki perbedaan antara naskah bahasa Arab dan
Bahasa Inggris yang akan kami jelaskan sekarang:
(1) Naskah cetakan
Katholik menyebutkannya begini: "Firman itu telah menjadi manusia, lalu diam
di antara kita". (2) Naskah terjemahan tafsir yang dinamakan N.I.V
begini: "Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita".
Sedangkan naskah berbahasa Inggris, kami ambil contohnya
dari:
(1) Today's English
Version, begini: "The word became a human and, Full of Grace and Truth, lived
among us". (2) Naskah Standard yang telah direvisi atau dikenal
dengan nama R.S.V (Revised Standart Version): "And The word became flash
and dwelt among us". (3) Naskah Standard Revisi Yunani-Inggris yang
dikenal dengan nama Interlinear Greek-English N.T: "And the word flesh
became and tabernacled among us". Pembaca budiman, barangkali anda mampu
membeda-bedakan antara tiap-tiap naskah ini tanpa harus bersusah
payah.
11. Melkisedek: nama Semit
yang berarti Raja Kebaikan. Dia adalah raja Salem, artinya Yerusalem. Dia
diperlambangkan kepada Mesias sebagai seorang imam berpangkat raja. Yang jelas
dia adalah seorang yang menjaga sunnah Allah yang lama. (Qamus al-Kitab
Al-Muqaddas - DR.
Butros'Abdul Muluk dan lain-lain
-).
12. Di dalam al-Qur'an, tidak
ada disebutkan hal itu.
13. Orang-orang yang berakal
adalah orang-orang yang hanya sujud kepada Allah, Yang Esa lagi Maha
Perkasa.
Comments
Post a Comment