DEBAT ANISH SOROSH VS AHMED DEEDAT PART 3
MASIH SOROSH YANG BERORASI
Di antara
sifat-sifat Allah adalah Kuasa terhadap segala sesuatu. Lalu siapa di dunia ini
yang mampu untuk mengatur perputaran udara dengan kekuatan murninya?, jelas anda
akan mengatakan ‘Allah'. Jika demikian, maka katakanlah kepada saya, siapakah
Yesus yang memiliki kemampuan untuk menentramkan badai topan di lautan luas,
sebagaimana yang disebutkan di dalam Injil Lukas?14 Lalu apa pula yang akan anda katakan tentang kemampuannya untuk
berjalan di atas air, dan berita tentang naiknya beliau ke langit dengan
kekuatan luar biasa setelah selesai menunaikan risalah pengorbanannya di muka
bumi, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Kisah Para Rasul?!.
Saudara-saudara sekalian! Jika Eliya sebagai seorang nabi diangkat ke langit
dengan kereta kuda yang terbuat dari api, maka Yesus dapat naik ke langit dengan
kekuatannya sendiri, sebab ia memiliki kemampuan untuk itu, sebagaimana ia
memiliki kemampuan untuk menghidupkan dan mematikan.
Di dalam
Injil Matius kita dapat membaca:
"18.
Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
19. Dekat jalan la melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi la tidak
mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon
itu; “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika
itu juga keringlah pohon ara itu. 20. Melihat kejadian itu tercenganglah
murid-murid-Nya, lalu berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu
sekonyong-konyong menjadi kering?" (Matius,
21: 18-19).
Yesus
memiliki kekuasaan terhadap orang yang sudah mati, sebagaimana yang disebutkan
di dalam kisah Ezra pada keseluruhan pasal 11 dari Injil
Yohanes:
“Ada
seorangyang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria
dan adiknya Marta. 2. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan
dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 3. Dan Lazarus yang sakit itu
adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia
yang Engkau kasihi, sakit. " 4. Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata:
“Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan
Allah, sebab oleh penyakit itu anak Allah akan dimuliakan. " 5. Yesus memang
mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 6. Namun setelah di dengarnya, bahwa
Lazarus rakit, ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, dimana ia berada; 7.
tetapi sesudah itu ia berkata kepada murid-muridNya: "Mari kita kembali ke
Yudea". 8. Murid-murid itu berkata kepadanya: “Rabi, baru-baru ini orang-orang
Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali kesana?" 9. Jawab
Yesus: “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada
siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. 10.
Tetapi jikalau seorang berjalan di malam hari, kakinya terantuk, karena terang
tidak ada di dalam dirinya. " 11. Demikianlah perkataannya, dan sesudah itu ia
berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi aku pergi
kesana untuk membangunkan dia dari tidurnya. " 12. Maka kata murid-murid itu
kepadanya: “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh. " 13. Tetapi maksud
Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata
tentang tertidur dalam arti biasa. 14. Karena itu Yesus berkata dengan terus
terang: "Lazarus sudah mati; 15. Tetapi sukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu,
sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah
kita pergi sekarang kepadanya. " 16. Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata
kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga
untuk mati bersama-sama dengan dia. " 17. Maka ketika Yesus tiba, didapatinya
Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. 18. Betania terletak dekat
Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. 19. Disitu banyak orang Yahudi telah
datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian
saudaranya. 20. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi
mendapatkannya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 21. Maka kata Marta kepada Yesus:
“Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saurdaraku pasti tidak mati. 22. Tetapi
sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepadamu segala sesuatu yang
Engkau minta kepada-Nya. " 23. Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit.
" 24. Kata Marta kepadanya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu
orang-orang bangkit pada akhir zaman. " 25. Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan
hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26.
dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati untuk
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"27. Jawab Marta: “Ya Tuhan, aku
percaya, bahwa Engkaulah Mesias anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.
" 28. dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan
berbisik kepadanya: "Guru ada disana dan ia memanggil engkau. " 29. Mendengar
itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. 30. Tetapi waktu itu
Yesus belum sampai ke dalam kampung.
la masih berada di tempat Maria
menjumpai dia. 31. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di
rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi
keluar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur
untuk meratap di situ. 32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat
Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepadanya: “Tuhan, sekiranya
Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak mati. " 33. Ketika Yesus melihat Maria
menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka
masyghullah hatinya. Ia sangat terharu dan berkata: 34. “Dimanakah dia kamu
baringkan? " jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!" 36. Maka menangislah
Yesus. 36. Kata orang-orang Yahudi: "lihatlah, betapa kasihnya kepadanya!" 37.
Tetapi beberapa orang diantaranya berkata; “Ia yang memelekkan mata orang buta,
tidak sanggupkah ia bertindak, sehingga orang ini tidak rnati?" 38. Maka
masyghullah pula hati Yesus, lalu la pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah
gua yang ditutup dengan batu. 39. Kata Yesus: “Angkat batu itu!" Marta, saudara
orang yang meninggal itu, berkata kepadanya: “Tuhan, ia sudah berbau sebab sudah
empat hari ia mati. " 40. Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu:
"Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" 41. Maka mereka
mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku
mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 42. Aku tahu,
bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang
berdiri disini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku. "43. Dan sesudah berkata demikian, berserulah
Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah keluar!" 44. Orang yang telah mati itu
datang keluar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kajan dan mukanya
tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu
dan biarkan ia pergi. "
Persepakatan untuk
membunuh Yesus
(Mat. 26: 1-5;
Mrk. 14: 1-2; Luk. 22: 1-2)
45.
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang
menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percayalah kepadanya. 46.
Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Parisi dan menceriterakan kepada
mereka, apayang telah dibuat Yesus itu. 47. Lalu imam-imam kepala dan
orang-orang Parisi memanggil mahkamah agama untuk berkumpul dan mereka berkata;
"Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. 48.
Apabila kita biarkan dia, maka semua orang akan percaya kepadanya dan
orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa
kita " 49. Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, imam besar pada tahun
itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, 50. dan kamu tidak insaf,
bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada
seluruh bangsa kita ini binasa. " 51. Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya
sendiri, tetapi sebagai imam besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan
mati untuk bangsa itu, 52. dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk
mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak AIlah yang tercerai berai. 53. Mulai
dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh dia. 54. Karena itu Yesus tidak
tampil lagi di muka umum diantara orang-orang Yahudi, ia berangkat dari situ ke
daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota bernama Efrain, dan di situ ia tinggal
bersama-sama murid-muridnya. 55. Pada waktu itu hari raya paskah orang-orang
Yabudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk
menyucikan diri sebelum paskah itu. 56. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri
di dalam Bait Allah, mereka berkata kepada orang lain: "Bagaimana pendapatmu ?
Akan datang jugakah ia ke pesta?" 57. Sementara itu imam-imam kepala dan
orang-orang Parisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu
drmana dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.
"
Yesus
juga memiliki kekuasaan terhadap setan dan kaumnya.
Di dalam
Injilnya, Lukas menyebutkan sebuah kisah tentang pertemuan antara Yesus dengan
dunia ruh-ruh jahat:
"26.
Lalu mendaratlah Yesus dan murid-murid-Nya di tanah orang Gerasa yang terletak
di seberang Galilea. 27. Setelah Yesus naik ke darat, datanglah seorang
laki-laki dari kota itu menemui Dia; orang itu dirasuki oleh setan-setan dan
sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal di dalam rumah, tetapi dalam
pekuburan. 28. Ketika ia melihat Yesus, ia berteriak lalu tersungkur di
hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: `Apa urusan-Mu denganku hai Yesus
Anak Allah Yang Maha tinggi? Aku memobon kepada-Mu, supaya Engkau jangan
menyiksa aku. " (Lukas, 8:
26-28).
Selain
itu, Yesus juga memiliki kekuasaan terhadap penyakit. Sesungguhnya seruan yang
telah disampaikannya kepada seluruh umat manusia, sama sekali tidak ada
bandingannya sepanjang sejarah umat manusia.
"28.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu. " (Matius 11:
28).
Yesus
telah menjadikan orang yang buta dapat melihat, menyembuhkan orang yang lumpuh,
menghidupkan orang yang mati, dan menyembuhkan banyak manusia dari berbagaimacam
penyakit yang lain.
Banyak
golongan manusia yang mengikutinya, dan dia menyembuhkan mereka semua. Di
samping semua itu, Yesus juga memiliki kekuasaan untuk mengampuni dosa-dosa
manusia.
Tentang
hal ini kita dapat membacanya di dalam Injil Markus dan
Matius:
"3.
Ada orang-orang datang mernbawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh
empat orang. 4. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang
banyak itu, lalu mereka membuka atap yang ada di atas-Nya; sesudah terbuka
mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu berbaring. 5. Ketika Yesus
melihat iman mereka, berkatalah la kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu
sudah diampuni!" (Markus, 2:
3-5).
Siapakah
yang dapat mengampuni dosa-dosa selain daripada Allah SWT ? Inilah yang saat itu
mereka yakini dengan seketika, yaitu ketika ia (Yesus) merasakan keraguan yang
bergemuruh di dalam hati mereka, ia berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal itu
di dalam hati?
Manakah
yang lebih mudah, apakah mengatakan kepada orang yang sedang dalam kegundahan
hati, ‘dosa-dosamu telah diampuni', atau ‘berdiri dan bawalah tempat
tidurmu?'.
Yesus
telah mengampuni wanita yang berbuat dosa, dan mengampuni pencuri yang disalib
bersamanya. Hanya saja, pencuri itu tidak mengharapkan ampunan untuk dirinya
sendiri walau sekali pun. Yesus juga telah berdoa kepada Allah agar mengampuni
orang-orang yang telah mengazabnya.
Yesus
memiliki kekuasaan untuk menciptakan. Bahkan Allah telah memberikan keistimewaan
kepadanya dengan penguasaan terhadap seluruh makhluk. Hal ini dapat terlihat
ketika Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima rusa dan dua ikan. Di
dalam kesempatan lain, beliau juga dapat memberi makan empat ribu orang dengan
sepotong rusa dan sedikit ikan.
Tentang
hal ini, Yohanes menguatkannya di dalam risalahnya yang
pertama:
"20.
Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan
pengeritan kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam
Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus Dia adalah Allah yang benar dan
hidup yang kekal. " (Surat Yohanes yang
Pertama, 5: 20).
Saudara-saudaraku sekalian, para
pendengar budiman!!.
Apakah
pada malam hari ini, atau kapan saja, kita dapat mengingkari tentang hakikat
yang telah diwahyukan kepadanya? Sesungguhnya lembaranlembaran yang membuktikan
akan keberadaan Yesus sebagai Penolong sangat jelas adanya. Para nabi dahulu
telah memberitakan tentang kedatangannya, dan seluruh berita-berita tersebut
telah terbukti dengan sangat terperinci.
Tuhan
Bapa telah menegaskan tentang hubungannya dengan Yesus, yaitu dengan mengatakan
bahwa ia (Yesus) adalah anaknya yang tercinta. Keajaiban-keajaibannya adalah
bukti atas kekuatan dan kekuasaannya, dan Ruhul Kudus telah menjelaskan akan
kebenaran ini, yang dipersaksikan oleh para rasul dan perjanjian
baru.
Izinkan
saya menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah pada hakikatnya adalah Yesus.
Sesungguhnya, dalam perjalanan panjang sejarah umat manusia banyak orang yang
dijadikan sebagai Tuhan, akan tetapi Yesuslah Tuhan yang sebenarnya, dialah
yang pertama, dan dialah yang esa, yang menjelma ke dalam bentuk manusia. Yesus
datang mencari saya dan anda-anda sekalian untuk memberikan kehidupan yang
abadi. Harga yang telah dibayarkan Yesus untuk mensucikan kita dari
bermacam-macam dosa adalah kematiannya, karena itulah Allah memberikan kepada
kita Tuhan Yesus kehidupan abadi Rahasia tentang hal ini akan lebih jelas jika
anda mendengar apa yang dikatakan Yohanes kepada Yesus:
"29.
Pada kesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." (Yohanes, 1: 29)” dan saya telah bersaksi bahwa
ia adalah anak Allah.
Barangkali anda sekalian masih merasa
bingung, bagaimana mungkin Mesias bisa mendapatkan tempat. Sesungguhnya Adam
yang pertama mengalami kekalahan ketika berperang, akan tetapi Adam yang kedua
(Yesus) mendapatkan kemenangan dalam peperangan. Peristiwa penyaliban yang
dialaminya adalah bentuk kemenangan baginya.
Mengapa
orang-orang Yahudi pada zaman dahulu melakukan pengorbanan? Mengapa al-Qur’an
juga memerintahkan umatnya untuk melakukan hal itu? Jawabnya adalah tidak ada
pengampunan dosa tanpa penumpahan darah.
Bukankah ini
merupakan perbuatan yang aneh? Allah memerintahkan perbuatan baik karena
kesucian, bukan untuk mencari kesucian. Kami tidak wajib untuk pergi ke bumi
yang suci, baik itu Baitul Maqdis, atau Mekkah
15, atau
Roma. Sebab tempat-tempat tersebut sama sekali tidak ada artinya dibanding
kemuliaan Allah. Allah mencintai kita semua, dan akan mengampuni seluruh
dosa-dosa kita dengan nikmatNya melalui keimanan kita terhadap Tuhan Yesus,
Mesias. Karena kebesaran antara Allah terhadap alamlah, Dia mengorbankan anak
satu-satunya, agar seluruh umat manusia yang beriman kepadanya (Yesus) tidak
mengalami kebinasaan, bahkan sebaliknya, akan mendapatkan kehidupan yang
abadi.
Terimakasih atas perhatian anda
sekalian....
Pembawa Acara
melanjutkan:
"Terimakasih, kami ucapkan kepada
tuan Shorosh, atas pidatonya yang begitu semangat dan atas ketepatannya dalam
mengalokasikan waktu selama 49 menit 5 detik.
14. Orang-orang fakir India
yang selalu melakukan latihan-latihan rohani, seperti karate, zen, maupun yang
sebaliknya, dapat berjalan di atas bara api yang panas, dapat memakan kaca yang
terbakar, bahkan dapat berjalan di atas ombak, bukan hanya di atas air. Akan
tetapi mereka bukanlah Tuhan. Dengan demikian, maka walau bagaimana pun segala
sesuatu yang dapat dilakukan oleh Isa as. datangnya dari
Allah.
15. Dianjurkannya
pergi ke tempat-tempat suci bukanlah untuk sekedar mensucikan Allah, akan tetapi
juga untuk berzikir dan mengambil i'tibar.
|
Comments
Post a Comment