DISKUSI SANTAI SAYA DENGAN REKAN KRISTEN PART I

PENDAHULUAN

Seperti yang kita tau bahwa para pendeta /gembala dari dulu hingga sekarang antara satu Aliran dengan aliran yang lain itu tidak pernah akur dan mereka saling sikut, memperebutkan jemaat dan kekayaan dan bisnis, apalagi gembala inter denom wah pokonya saling meruntuhkan, untuk itu saya melakukan diskusi singkat dengan rekan kristen, agar di dapat data yang valid

TEMA DISKUSI

BERITA RINGAN SIANG INI DARI SEORANG PENDETA
DUSTA DARI MIMBAR

Ada banyak contoh tentang dusta dari mimbar, baik oleh chairman / pemimpin liturgi, orang-orang yang memberi kesaksian, maupun oleh pengkhotbah / pendeta dalam menyampaikan Firman Tuhan, seperti:

a. Membual, menambah-nambahi cerita, khususnya dalam khotbah / pemberitaan Firman Tuhan! Banyak pengkhotbah berbuat dosa dengan cara ini! Mungkin karena mereka beranggapan cerita yang mereka berikan kurang menarik, sehingga mereka lalu menambah-nambahinya sehingga ‘lebih indah dari warna aslinya’. Kalau itu memang betul-betul suatu cerita yang tidak sungguh-sungguh terjadi, tentu tidak apa-apa. Tetapi kalau saudara menceritakan suatu fakta yang betul-betul terjadi, ceritakanlah apa adanya, jangan menambahi apapun hanya untuk membuatnya lebih menarik. Dusta tidak akan membuat khotbah / pemberitaan Firman Tuhan saudara diberkati oleh Tuhan, bahkan sebaliknya!

b. Banyak orang kristen, dalam acara sharing, sekalipun maksudnya baik, tetapi dalam bersaksi menceritakan dusta.

c. Banyak juga orang-orang / pengkhotbah-pengkhotbah / pendeta-pendeta yang betul-betul mengarang cerita pada waktu memberikan kesaksian, dengan tujuan mempopulerkan diri sendiri, seperti mengatakan bahwa ia bicara dengan Tuhan, diajak jalan-jalan kesurga / neraka oleh Tuhan, dan sebagainya.

d. Pengkhotbah-pengkhotbah yang menjadi bunglon, dimana mereka selalu menyesuaikan apa yang mereka beritakan dengan para pendengarnya. Contoh: BAMBANG NOORSENA!

e. Pengkhotbah yang tahu tentang kebenaran, tetapi karena menganggapnya tidak menguntungkan kalau kebenaran itu diberitakan, lalu membengkokkan kebenaran itu.
Ini tidak berbeda dengan nabi palsu yang memberitakan ketidak-benaran!

f. Pengkhotbah / penulis (buku maupun internet / face book dsb), yang menyerang ajaran-ajaran lawan secara tidak fair, dengan melebih-lebihkan / bersifat memfitnah. Contoh: Pdt. Jusuf B. S., Guy Duty, dan juga Suhento Liauw dan Steven Liauw, dalam menyerang Calvinisme. Mereka memfitnahnya lebih dulu, baru menyerang ajaran Calvinisme yang sudah mereka bengkokkan itu!

g. Pengkhotbah / penulis yang, untuk tujuan menipu, menafsirkan dengan menggunakan bahasa asli dari Alkitab secara salah.

h. Nubuat-nubuat yang dibuat sendiri.


==========================================================================================


DISKUSI DIMULAI

 William Stevenson Siagian sdri Sarma Situmorang slhkan masuk 
Sarma Situmorang Buat kalian yg seneng gosip, pendeta sekaliber Gilbert Lumoindong juga sudah jatuh dalam dosa, termasuk pendeta yang membaptis saya pak Pariadji. Apa iman saya jadi lemah? Malah tambah kuat. Kenapa? Karena hubungan manusia dengan Pencipta adalah hubungan pribadi, bukan diwakilkan oleh pemimpin agama atau hasil menunaikan ritual agama. Hubungan yg hidup dan dinamis. Hubungan dimana Tuhan benar2 jadi perisai kehidupan manusia dari kutuk dosa. God is good, all the time, and all the time, God is good. God bless you Super WSS.

William Stevenson Siagian trimaksih atas tanggapannya sdr Sarma Situmorang, jadi gosip yg selama ini beredar saling sikut antar pendeta, memang benar adanya ?

Sarma Situmorang Banyak, tapi ada juga yg murni melayani Tuhan dan tidak mencari keuntungan pribadi. God bless you Super WSS.

William Stevenson Siagian menurut anda pribadi apa alasan utama mereka saling sikut, apakah karena sling rebutan jemaat/ ada perbedaan prinsip keimanan atau apa?

William Stevenson Siagian hallo sdr Sarma Situmorang apa anda masih hadir?

Sarma Situmorang Duit


William Stevenson Siagian ok, sdr sarma saya mengajak diskusi masalah ini bukan untuk mendiskreditkan kristen, karena yg namanya berbuat dosa siapapun prnah mngalaminya, dan yg brbuat dosa tdk ada hubungannya dengan agama, saya sngat stuju sekali dengan pndapat anda {{ Karena hubungan manusia dengan Pencipta adalah hubungan pribadi, bukan diwakilkan oleh pemimpin agama atau hasil menunaikan ritual agama. Hubungan yg hidup dan dinamis. Hubungan dimana Tuhan benar2 jadi perisai kehidupan manusia dari kutuk dosa. God is good, all the time, and all the time, God is good. God bless you Super WSS}}

William Stevenson Siagian apa karena masalah sepele soal duit, kok mereka jadi saling2 gontok2an, maaf sebelumnya apa ini sudah mnjurus ke MATERIALISM? where is their good exampler for their jamaat?

Sarma Situmorang Tentu saja contoh jelek. Kalau saya jemaat disitu pasti saya pindah. Garbage in, garbage out. Ngapain saya bertahan kalau buah pelayanannya adalah konflik antar saudara dan bukan damai dan sukacita. Banyak jemaat & pendeta yg terjebak dogma theologi kemakmuran yg salah. Yeshua pasti berkati umatNya. No doubt. Tapi bukan berkatNya yg seharusnya kita kejar, tapi KebenaranNya. Matius 6:33 "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." God bless you Super WS.


William Stevenson Siagian ok trimaksih atas tanggapannya, saya tidak akan memperpanjang diskusi ini, slmt siang slmt bristirahat ito Sarma Situmorang


APENDIX:

KALI INI SAYA TAMBAHKAN NOTES-NOTE YANG BERHUBUNGAN DENGAN BUSINESS GEREJA YANG SESUAI TEMA DENGAN TEMA DISKUSI DI ATAS, BETAPA HANCURNYA GEREJA ITU MAKANYA TIAP GEMBALA SALING SIKUT DIBELAKANG, DI DEPAN PURA-PURA BAIK HEHE, SAYA AMBIL LANGSUNG DARI SITUS-SITUS ORANG KRISTEN SENDIRI
===============================================================================

QUOTE: 

aca aca ikutan lagi ah

makin seru jadinya
memang fenomena yang ada demikian ''GBI = Gereja Bisnis Indonesia''
gampang banget dirikan gereja apalagi embel embel GBI didepannya , krn GBI dah kayak franchaise aja
dulu teringat kisah Sentul City Convention Center (SCCC) , dibilang katanya dapat hikmat dari Tuhan atau mendengar suara Tuhan atau apalah itu namanya



....kemudian jemaat didorong untuk memberikan persembahan demi Pembangunan yang katanya rumah Tuhan ini , semua master plannya udah dibuat yang katanya ada pusat pendidikan , rumah doa untuk segala bangsa , penginapan untuk hamba Tuhan , balai kesehatan dan pelatihan untuk masyarakat sekitar , dan lebih spektakulernya lagi nggak usah nyewa istora senayan.....atau gelora bung karno  hmmmm  terbayang khan megahnya kayak apa tempo lalu ,belum lagi kesaksian yang menggiurkan gara gara nyumbang untuk proyek ini dapat berkat , bahkan ada yang bilang akan dapat berkat 100x ganda hmmmmm betapa menggiurkan plus ''karunia penglihatan ''yang waw spektakuler
.......tapi....
ternyata oh ternyata ....
SCCC =Sentul Convention Center sudah jadi ..... eh lha dalah semuanya berubah fungsi :
katanya sepenuhnya untuk gereja dan kegiatan rohani atau sejenisnya berubah JADI BISNIS RUANG PERTEMUAN untuk SHOW, ACARA PERNIKAHAN DSB , untuk ibadah hanya sesekali (seminggu sekali) kalo ada acara DOA PENGERJA SERAYON baru dipake , KALO ADA ACARA NATALAN ,KKR DSB BARU DIPAKE selebihnya untuk acara acara yang sekuler
terus dimana balai kesehatan , pengobatan dan pelatihan ????  hilang lenyap
terus dimana penginapan untuk hamba Tuhan , perpustakaan untuk umum , lembaga pendidikan untuk warga kurang mampu ???? hilang lenyap
klo udah gini siapa yang salah ????? siapa yang dibodohkan dan siapa yang bodoh ????dan siapa yang tertipu dan siapa yang nipu ?????mau minta uang kembali nggak mungkin wong itu persembahan .... akhirnya banyak orang yang merasa tertipu seperti lagunya peterpan oo aku teripu .... gubrak
maaf saya berkata gini karena fakta yang ada



 =================================================================
Salah satu resolusi tahun baru yang saya buat di awal bulan Januari 2010 adalah membuka bisnis. Setelah saya pikirkan selama beberapa bulan terakhir, saya memutuskan untuk membuka bisnis gereja di tahun ini.
Bisnis gereja merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Dengan mengandalkan "4 P" a la Neil Borden, tentu saya berkeyakinan bahwa bisnis gereja lebih menjanjikan daripada bisnis-bisnis yang lain.

1. Product
Saya akan mensurvey mayoritas orang kristen di beberapa kota besar, mengenai doktrin-doktrin gereja yang mereka percaya. Selanjutnya berdasarkan hasil survey tersebut, saya akan mendirikan gereja saya dengan memegang doktrin-doktrin yang dipercaya oleh mayoritas umat kristen.
Products juga tentunya berbicara mengenai hal-hal yang ditawarkan kepada jemaat. Tidak mungkin saya bisa seperti Yesus, yang memberikan berbakul-bakul roti dan ikan kepada jemaat. Sekarang jaman sudah berganti. Jemaat yang memberikan upah, dan bukan saja upah melainkan great financial rewards, kepada para pemimpin Toh pemimpin patut mendapatkan upah pemimpin, seperti nabi patut mendapatkan upah nabi.
Hal-hal yang ditawarkan kepada [calon] jemaat tentunya adalah hal-hal yang menjanjikan. Mulai dari peralatan musik yang modern, penggunaan lagu-lagu rohani yang terkenal dan pemakaian alat musik yang profesional, sampai kepada janji-janji intangible lainnya, seperti kesembuhan dari sakit penyakit, kemakmuran, kesuksesan hidup, dan menjadi orang nomor satu di masyarakat alias jadi anggota DPR, jadi doker ternama, maupun jadi artis tersohor.
Dengan meng-cover banyak issue dan permasalahan yang terjadi di setiap hidup manusia, tentulah saya mengharapkan rewards yang tidak sedikit. Ini bisa diselesaikan dengan cara menekankan tema perpuluhan di setiap kotbah, atau melakukan persembahan diakonia, persembahan gembala, persembahan gedung, persembahan maintenance, persembahan musik, persembahan kasih, persembahan awal tahun, persembahan tengah tahun, persembahan akhir tahun, persembahan hari Pahlawan, persembahan kemerdekaan (17 Agustus), persembahan hari raya Nyepi (dan saya bisa jelaskan ke jemaat bahwa persembahan ini dipakai untuk menginjili umat yang merayakan hari raya Nyepi), persembahan bencana alam, dan berbagai jenis persembahan yang lain.
Persembahan-persembahan ini bisa divariasikan dengan jumlah kebaktian yang akan diadakan sedikitnya sepuluh kali dalam seminggu. Bahkan untuk hari Minggu saja, saya berencana akan mengadakan 5-7 kali kebaktian. Melihat trend yang ada di umat kristen, saya yakin [calon] jemaat saya tidak akan keberatan jika diberikan kotbah yang sama terus menerus pada hari yang sama.
Last but least mengenai masalah produk, saya juga harus membuat produk yang unik. Beberapa tahun yang lalu saya sudah memikirkan soal menawarkan minyak urapan kepada banyak orang, namun sayangnya ide tersebut sudah dimulai terlebih dahulu oleh sebuah gereja (walaupun ide tersebut pertama kali datangnya berasal dari luar Indonesia).
Tentu saya harus inovatif, karena yang namanya urapan bukan saja soal minyak. Saya sudah memikirkan mengenai batu-batu urapan, air urapan, mantel atau handuk yang sudah diurapi. Batu-batu bisa saya klaim sebagai batu-batu dari tanah perjanjian yaitu Israel, walaupun sebenarnya mudah saya dapatkan dari kali Ciliwung. Produk-produk ini bisa saya berikan beberapa alternatif, apakah diberikan label harga atau gratis sebagai penarik customer.

2. Price
Inilah keunikan dari bisnis gereja. Harganya gratis, tapi sebenarnya mahal! Sounds familiar?
Benar, saudara-saudara. Anda tidak dipungut bayaran jika anda memasuki gereja yang akan saya dirikan. Semuanya gratis, sukarela. Bahkan saya berencana akan menaruh beberapa stand yang menjual makanan dan minuman. Nah yang ini tidak gratis. Harganya agak dinaikkan sedikit dari harga rata-rata. Iya toh? Kalau anda tidak mau mahal sedikit, anda tidak dipaksa alias bisa membeli makanan atau minuman yang ada di luar sana.
Toh untuk meningkatkan omzet makanan dan minuman, saya akan larang jemaat untuk makan dan minum di dalam gedung ibadah. Tujuanya tentu supaya mereka tidak bisa menghabiskan makanan atau minuman yang mereka sudah beli sebelum ibadah. Jadi setelah selesai beribadah, mau gak mau mereka akan membeli lagi makanan dan minuman yang telah disediakan di beberapa stand.
Dan itu belum seberapa. Saya berencana akan membuka toko buku. Tentu dengan keuntungan di atas rata-rata. Semua produk seperti makanan, buku, kaset, CD, akan saya berikan label "seluruh hasil penjualan akan dipakai untuk kemuliaan nama Allah". Siapa Allahnya? Ya, saya! Begitu saja kok mesti diberitahu.

3. Promotion
Untuk mempercepat bisnis ini, ada beberapa cara yang sudah saya pikirkan, misalnya:
1. Saya akan merekrut beberapa pendeta kenamaan. Tidak peduli ajaran mereka benar atau ngawur, yang penting mereka terkenal. Dengan mendengar bahwa pendeta-pendeta tersohor itu berkotbah di gereja saya, pastilah banyak customer alias jemaat yang akan datang ke gereja saya.
Tapi di sisi lain, semakin terkenal seorang pendeta, biayanya semakin mahal. Sekali datang mereka biasa dibayar beberapa juta hanya untuk kotbah 1 jam. Untuk itulah saya sudah memperhitungkannya dengan mengadakan berbagai jenis persembahan yang akan saya edarkan. Kalau perlu saya akan edarkan sebelum, di tengah-tengah, dan sesudah kebaktian. Untuk mensugesti jemaat, saya tidak akan memakai kantong kecil, melainkan memakai ember atau panci supaya mereka tergerak memberikan dalam jumlah yang besar. Bahkan kalau perlu yang berbahan aluminium atau metal, sehingga jika ada yang memberi receh pasti akan malu karena receh atau uang logam akan berbunyi begitu ditaroh ke dalam panci aluminium.
2. Saya akan mencantumkan gelar pendeta-pendeta tersebut, bahkan gelar saya, atau gelar pemimpin pujian, atau gelar siapa pun juga yang terlibat di dalam gereja saya, di setiap brosur, pamflet, dan selebaran-selebaran yang mempromosikan setiap acara gereja saya.
Bukan apa-apa. Saya mengerti bahwa masyarakat kita gila sekali dengan gelar. Oleh karena itu saya akan mencantumkan banyak gelar, supaya customer alias jemaat bisa yakin bahwa [bisnis] gereja ini tidak main-main. Kita sudah menebus semuanya dengan darah uang yang mahal, alias sudah keluar duit banyak untuk bisa bersekolah, mendapatkan banyak gelar, apalagi kalau mendapatkan gelar dari luar negeri.

4. Place
Satu hal penting yang sering ditekankan oleh hampir semua super guru marketing adalah, "location, location, location!" Tentu ini beralasan. Dengan lokasi yang strategis, orang bisa menilai seberapa fancyatau qualified barang yang anda tawarkan. Dengan lokasi yang strategis, anda bisa mendapatkan lebih banyak potential customer.
Kalau anda berdomisili di Jakarta, anda tentu tau kawasan Jakarta Timur adalah kawasan pemukiman. Mungkin untuk jumlah customer, kawasan tersebut menggiurkan. Namun untuk masalah gengsi, kawasan tersebut patut dihindarkan. Demikian juga Jakarta Utara. Jadi perkiraan saya, saya akan mensurvey daerah-daerah di sekitar Jakarta Pusat, Jakarta Barat, maupun Selatan.
Memulai bisnis gereja tentu harus dari Ibukota. Dengan demikian jika saya ingin memperlebar alias ekspansi bisnis gereja saya ke daerah-daerah lain, calon customer alias jemaat di luar Jakarta akan mengetahui bahwa gereja saya dimulai dari ibukota. Hal tersebut tentunya akan menambah tingkat kepercayaan.
Tapi walaupun begitu, lokasi spesifik tetap harus diperhitungkan. Misalnya Jakarta Barat atau Pusat, haruslah dipilih lokasi yang bonafid untuk menambah impresi bagus kepada calon customer alias jemaat. Bisa saja untuk menekan ongkos, saya menyewa auditorium UI misalnya, yang tidak begitu mahal. Tapi siapa orang-orang yang berdomisili di Jakarta yang mau pergi ke Depok untuk beribadah setiap minggunya? Beberapa gereja sudah mematok lokasi yang strategis di bilangan elit di Jakarta, tentulah saya tidak mau kalah bersaing dengan mereka.

Jadi demikianlah ide bisnis gereja yang menjadi salah satu resolusi saya tahun ini. Saya memohon dukungan para saudara-saudari semuanya baik itu dalam spirit maupun dalam materi supaya ide ini bisa terlaksana. Amin.

ps: Kalau ada dari saudara yang tergerak untuk bekerja sama, misalnya mau berinvestasi dalam jumah milyaran atau terpanggil sebagai pengkotbah (tentu harus dengan jam terbang kotbah yang mumpuni dan dikenal setidaknya ratusan ribu orang kristen), saya membuka pintu selebar-lebarnya bagi anda sekalian dalam mensukseskan bisnis gereja ini.

===============================================================================

Melihat situasi ekonomi yang sulit akhir-akhir ini, juga melihat pengajaran yang makin amburadol, dikarenakan penyalah gunaan jabatan dalam Gereja dan sebagainya maka dari pada malu malu dan malu maluin mending langsung aja deh,…
Hari hari ini semakin banyak juga jemaat yang gampang ketipu, dengan cerita cerita fantastis, gak perlu mikir banyak dengan buka buka Alkitab. Cuma seneng mendengar kotbah yang menyenangkan telinga. Apa lagi yang berbau “ngeroh”, maksudnya yang bisa liat setan setan.
Disinilah peluang baru kita dimana kita bisa menggabungkan bisnis dan sisi rohani. Secara bisnis kita untung banyak, dan bisa berlindung dibawah “payung “secara rohani. Kesimpulan nya, sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui.
BISNIS GEREJA / GEREJA BISNIS
Buka bisnis gereja mau gak???
Kayak gereja “tetangga” sebelah. Masak cuma mereka aja yang boleh mengeruk keuntungan,.. he he he he
Modal 16.500.000 (murah kan?)
Sewa gedung = Rp 10juta, lengkap dengan fasilitas musik
Biaya pembicara = RP 500.000 (dikit banget kali, gak apa2. kan pelayanan)
Team musik + WL+ singer+ tamborin = 1juta
2 artis(@=1juta) = 2juta, malah mungkin bisa gratis. Dimanfaatkan aja. bilang aja pelayanan, he he he
Keamanan/ polisi ( supaya gak ada yang ganggu ) = yah, 1juta
Kartu undangan dan iklan = 1juta (wah gede banget)
Makan makan= 2juta lah
Total pengeluaran = Rp 16.500.000,-
Estimasi pemasukan:
Jemaat yang hadir 1.000 orang
Kolekte @ 5000 = RP 5.000.000
Korban tantangan = 20 juta ( kok bisa,.. ya ialah masa ya iya dong. nama nya juga perkiraan )
Todong si pengusaha dan sponsor untuk investasi = 10juta (namanya aja gereja preman, eh gereja bisnis)
Total pemasukan = Rp 35.000.000
Catatan :
Pembicara nya harus lucu, bisa ngayal liat sorga, pinter cerita (PENDETA= Pendek pinter cerita, wkwkwkw) menarik (ganteng kayak saya lah minimal), trus bisa menghipnotis jemaat agar bisa memberi persembahaan dengan embel2 supaya dengan “memberi”, si jemaat akan menjadi kaya raya.
Dijamin gak perlu susah susah cari jemaat deh,.. COLONG aja dengan embel embel ini. Dipastikan sebagian besar pindah ke “kolam” kita.
Total pemasukan – Total pengeluaran ( Rp 35.000.000 – Rp 16.500.000)
Jadi, total keuntungan bila buka bisnis seperti ini untuk sekali ibadah adalah Rp 18.500.000
Untungkan saya bilang,…
Hayo, siapa yang mau gabung,….
PRIHATIN, PRIHATIN !!!!!!!!!!!!!
http://forumkristen.com/index.php?topic=27242.30
http://www.sabdaspace.org/bisnis_gereja
http://www.goodreads.com/book/show/3384183-menguak-rahasia-bisnis-gereja
http://www.cakka.web.id/blog/kisah-gereja-sebagai-trend-bisnis-masa-kini/
http://mdc-semarang.blogspot.com/2012/04/konsep-dan-praktik-bisnis-gereja.html

Comments

Popular posts from this blog

AYAT-AYAT PALSU ALKITAB YANG TERUNGKAP

DIALOG ISLAM VS KRISTEN PART 6

SURGA MILIK KRISTEN MENURUT ALKITAB